Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JSMR & WSKT Pasrah terhadap Instruksi Pemerintah

Sejumlah badan usaha jalan tol siap menyetop pekerjaan konstruksi layang atau elevated sesuai dengan instruksi yang diamanatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pemutaran perdana pier head jalan tol layang Jakarta-Cikampek II pada Rabu malam (13/12/2017)./Istimewa^Jasa Marga
Pemutaran perdana pier head jalan tol layang Jakarta-Cikampek II pada Rabu malam (13/12/2017)./Istimewa^Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah badan usaha jalan tol siap menyetop pekerjaan konstruksi layang atau elevated sesuai dengan instruksi yang diamanatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Instruksi tersebut dimaksudkan untuk menata kembali kesiapan badan usaha jalan tol dalam mendukung pembangunan yang berbasis keselamatan kerja setelah terjadinya 14 kasus kecelakaan konstruksi dalam waktu 6 bulan terakhir.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) Desi Arryani mengatakan bahwa perseroan segera melengkapi persyaratan evaluasi proyek kepada Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) yang menjadi syarat utama untuk kembali mengerjakan konstruksi layang.

Nantinya, KKK akan menentukan kelanjutan pengerjaan proyek layang yang dimoratorium berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan badan usaha dan kajian kembali dari komite tersebut.

Dia menargetkan evaluasi yang dilakukan Jasa Marga untuk kembali disetujui izinnya oleh KKK dapat dipenuhi dalam waktu 1 bulan.

Desi menilai bahwa moratorium proyek pekerjaan layang tidak akan berdampak pada melorotnya keuntungan perusahaan dan mundurnya target operasional proyek.

"Pasti ada mundurnya, tetapi mundur sebulan kan tidak ada efeknya. Juga ini kan yang diberhentikan hanya pengerjaan konstruksi melayang saja, bukan proyeknya," katanya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (20/2/2018).

Saat ini, Dessy mengatakan bahwa proyek yang sedang berlangsung dan paling banyak memiliki konstruksi layang adalah ruas tol layang Jakarta—Cikampek II yang progres fisiknya baru mencapai 24%.

"Yang banyak [pekerjaan melayang] itu Japek [Jakarta—Cikampek] Elevated II dan Bogor Ring Road. Namun, Bogor baru saja selesai alhamdulillah, jadi mungkin yang masih harus kita penuhi [evaluasi] untuk Japek," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) Dono Prawoto menambahkan bahwa perusahaan siap mengikuti arahan Kementerian PUPR untuk melakukan moratorium termasuk evaluasi dan audit menyeluruh perihal mekanisme kerja perseroan itu.

"Kami siap dievaluasi semua kondisi yang sedang berjalan karena kami tidak menginginkan hal ini [kecelakaan] terjadi," katanya.

Sekretaris Perusahaan WSKT Shastia Hadiarti menuturkan bahwa selama menunggu masa morotarium selesai, pihaknya akan terus meningkatkan dan memperbaiki seluruh aspek termasuk keamanan konstruksi dan keselamatan kerja.

 "Tidak terkecuali memperketat prosedur kerja di lapangan. Kami juga mengharapkan adanya partisipasi aktif oleh konsultan supervisi dan manajemen konstruksi sebagai pengawas," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper