Bisnis.com, JAKARTA – Petronas Carigali Indonesia memastikan akan ada opsi mengganti gas bumi menjadi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk disalurkan ke pipa milik PT Kalimantan Jawa Gas. Hal itu dilakukan setelah cadangan gas lapangan Kepodang terjadi kahar dan cadangannya berpotensi habis pada 2019.
Country Head of Petronas Carigali Indonesia Mohamad Zaini pun mengiyakan terkait rencana mengganti gas bumi menjadi LNG untuk disalurkan kepada Kalimantan Jawa Gas.
“Pokoknya sesuai dengan pembicaraan dengan Wakil Menteri [Arcandra Tahar],” ujarnya pada Senin (19/2).
Adapun, lapangan Kepodang yang dikelola oleh Petronas mengalami kahar sehingga cadangan gas berpotensi habis pada 2019. Padahal, kontrak penyaluran gas bumi ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui pipa Kalimantan Jawa Gas (KJG) berlaku sampai 2026.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya bersama Petronas dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas membahas persoalan pasokan gas Kalimantan Jawa (Kalija) dari lapangan Kepodang yang tidak memenuhi kuota.
“Kami semua mencari solusi terbaik terkait persoalan ini, Petronas pun menawarkan beberapa alternatif,” ujarnya.
Arcandra menyebutkan, salah satu alternatif solusinya adalah mengganti kekurangan pasokan kuota gas yang tidak terpenuhi dengan LNG.
“Bila memilih solusi LNG, Petronas juga mengusulkan kesiapan FSRU [Floating Storage Regasification Unit] atau terminal terapung untuk menampung LNG,” sebutnya.
Dia menekankan, dari obrolan akhir pekan lalu itu masih bersifat usulan sehingga belum pasti dilakukan. “Banyak usulan lainnya selain diganti dengan LNG,” ujarnya.
Arcandra pun menyebutkan, Kementerian ESDM bersama pihak terkait dalam persoalan Kepodang ini akan mencari solusi terbaik untuk semua pihak.
“Kami akan cari solusi terbaik, soalnya pada kasus ini semua pihak rugi. Petronas selaku pengelola Kepodang rugi, lalu, yang punya pipa gas juga rugi,” sebutnya.