Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Implementasi PSN Migas, Baru Jangkrik yang On Stream

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat mayoritas proyek strategis nasional migas sudah berjalan secara bertahap
Pekerja melintas di depan kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik sebelum upacara penamaan di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3)./Antara-M Agung Rajasa
Pekerja melintas di depan kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik sebelum upacara penamaan di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat mayoritas proyek strategis nasional (PSN) migas sudah berjalan secara bertahap.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tunggal mengatakan, beberapa proyek PSN migas sudah mulai on stream seperti lapangan Jangkrik.

"Jangkrik itu kan bagian dari IDD [Indonesia Deep Water] yang berupa komplek yang terdiri dari Jangkrik, Merakes, Gendalo, dan Gehem. Jadi, dimulainya secara bertahap, Jangkrik kan sudah," ujarnya pada Kamis (15/2/2018).

Tunggal menyebutkan, pihaknya belum mengetahui secara detail lapangan migas yang akan on stream di IDD. Namun, selain Jangkrik yang sudah on stream, Merakes juga sudah mulai pembahasan plans of development (POD) di SKK Migas.

"Lapangan Gendalo akan menyusul secara bertahap, kan enggak tau juga nanti mitranya seperti apa atau gimananya," sebutnya.

Dalam catatan Bisnis, lapangan Jangkrik mulai berproduksi sejak akhir tahun lalu. Produksi gas lapangan jangkrik sebesar 600 juta kaki kubik per hari atau 100.000 barel ekuivalen per hari.

Realisasi produksi lapangan Jangkrik itu lebih tinggi dibandingkan dengan target yakni sebesar 400 juta kaki kubik per hari.

Ada pun, pembangunan lapangan Jangkrik dipercepat hingga hanya memakan waktu 6 bulan. Pembangunan yang lebih cepat itu membuat biaya investasi lebih hemat sebesar 10%.

Sementara itu, ada 5 PSN migas yang ditetapkan pemerintah antara lain, pengembangan blok Masela, proyek laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD), Proyek Pengolahan Gas Alam Cair Tangguh Train 3, Pengembangan Lapangan Gas Jambaran - Tiung Baru, dan Lapangan Jangkrik.

Proyek Jambaran-Tiung Biru dan Tangguh Train 3 saat ini masih dalam tahap pembangunan, sedangkan blok Masela masih dalam tahap Pre Front End Engginering Design (FEED).

Blok Masela ditargetkan bisa merampungkan Pre-FEED pada kuartal III/2018, sedangkan plans of development (POD) diharapkan bisa rampung 2018.

Dari hasil itu, Blok Masela diperkirakan bisa mulai produksi pada 2027.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper