Bisnis.com, JAKARTA -- Gelaran Artpreneur Talk 2018 mengangkat tema Converting Millenials Into Brand Lovers menghadirkan beragam pembicara untuk mengupas tentang milenial.
Mengusung topik Millennials Gap, Farhana Devi Attamimi, Executive Director of Strategy Hakuhodo Network Indonesia mengatakan di kategori generasi milenial ini juga terdapat gap yaitu diantara milenial yang lahir pada 1980-an dan 1990-an.
"Jadi tidak bisa dilakukan seragam," katanya, Rabu (14/2/2018).
Sementara itu, untuk topik Enganging millenial with Content, Aoura L. Chandra, Founder & CEO Famous.ID Network mengatakan saat ini komposisi untuk mengiklankan sebuah produk atau kini sudah dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Jika biasanya dilakukan oleh pesohor atau artis (brand), kini upaya mengiklankan lewat yang bukan artis (unbranded) juga berkembang.
"Komposisinya hampir sama sekarang," katanya.
Dia mengatakan hal ini juga membuat key opinion leader (KOL) dan micro influencer. Selain saluran untuk mengiklankan, konten juga menjadi sangat penting untuk menggaet milenial.
"Memahami setiap platform menjadi sangat penting untuk membuat konten," katanya.
Dia menambahkan seperti Instagram yang berbasis visual, facebook yang berbasis informasi, dan Twitter yang personality.
"Membuat konten adalah membangun momentum. Ini mengenai konten yang serius secara konsisten yang akan membangun brand tersebut," katanya.
Dia menambahkan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat konten seperti value, originalitas apakah sudah ada sebelumnya, emosi di dalamnya, membangun rasa ingin tahu, dan apakah layak konten tersebut.
"Jadi kuncinya konten adalah tentang audiens, be crazy and take risk, bekerja dengan yang terbaik dan ahlinya, berkomitmen dan konsisten," katanya.