Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penyederhanaan sistem perbankan supaya memudahkan masyarakat dalam mengakses industri keuangan.
Ketika menerima kunjungan dari Ratu Belanda Maxima sebagai perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Inklusi Keuangan, Jokowi kembali menegaskan penyederhanaan tersebut bisa diwujudkan dengan simplifikasi sistem maupun produk keuangan.
Poin kedua adalah menyederhanakan izin yang selama ini membuat akses keuangan menjadi lebih rumit.
"Jika dua hal ini kita bisa selesaikan, akan mempercepat inklusi keuangan. Kalau dua hal itu belum bisa kita selesaikan ya majunya tidak akan sepesat yang kita inginkan," katanya di Istana Merdeka, Selasa (13/2/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menambahkan tingkat inklusi keuangan Indonesia berangkat dari posisi yang masih tertinggal dengan negara lain.
Akan tetapi, sejak 18 bulan yang lalu, Presiden Jokowi telah mengembangkan beberapa program yang erat kaitannya dengan inklusi keuangan.
Baca Juga
Dia mencontohkan program Keluarga Harapan yang menjangkau 6 juta keluarga, bantuan nontunai 1,2 juta keluarga, kredit usaha rakyat 4 juta, beras sejahtera 1,2 juta.
"Kita targetkan tingkat inklusinya akan sama dengan negara lain yang sudah maju, misalkan India," tambahnya.
Menurutnya, program-program tersebut mengarah ke peningkatan akses perbankan karena disalurkan tidak secara tunai.