Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kata Menkeu Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi 5,07%

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pihaknya ingin menjaga momentum setelah memperhatikan data ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,07% pada 2017.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pihaknya ingin menjaga momentum setelah memperhatikan data ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,07% pada 2017.

Sri mengatakan terdapat sejumlah hal bagus dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) . Seperti diketahui, BPS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07% pada 2017 atau di bawah target 5,2%.

"Dari komposisi yang saya lihat, yang bagus dari angka kuartal IV, investasi sudah pick up dan steady di atas 6%. Itu satu ciri yang cukup baik dari pertumbuhan ekonomi dimana Bapak Presiden menginginkan fokus di investasi," katanya ketika ditemui di lingkungan Istana Presiden, Senin (5/2/2018).

Selain investasi, Sri mengatakan ekspor yang meningkat di atas 8% itu juga dianggap cukup steady. Di sisi lain, impor cukup kuat, terutama bahan baku dan barang modal, menunjukkan optimisme bahwa momentum pertumbuhan cukup kuat.

"Yang mungkin dianggap lebih rendah dari kuartal IV tahun lalu adalah konsumsi yang 4,95%, hanya beda 0,05%, di mana kuartal IV 2016 itu 5%. Itu sesuatu yang harus kita lihat apakah penyebabnya inflasi yang secara 1 tahun lebih besar, terutama kita lihat daya beli masyarakat yang sebetulnya lihat dari income dan sisi usaha," kata Sri.

Dari sektor produksi, Sri menyatakan ciri-ciri positif dari data pertumbuhan ekonomi 2017 adalah pertumbuhan industri kendati belum mencapai 5%.

"Namun untuk beberapa industri seperti tadi tekstil, lembar baja dan industri makanan itu meningkatnya cukup pesat, di atas 6%. Ini adalah sesuatu yang baik, yang menggambarkan bahwa konsumsi, baik dalam negeri dan luar negeri, terhadap ekspor kita meningkat cukup kuat," ujarnya.

Menurut Sri pihaknya ingin menjaga momentum tersebut. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat investasi melalui perbaikan izin usaha sampai kebijakan kemudahan, pemerintah ingin momentum sektor industri akan meningkat.

"Sektor yang secara tradisional kuat seperti perdagangan dan telekomunikasi sudah menunjukkan pertumbuhan yang steady di atas 8%," tambah Sri.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper