Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba ExxonMobil Melonjak 151%

ExxonMobil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2017 sebesar 151% menjadi US$19,71 miliar dibandingkan 2016.
ExxonMobil/Reuters-Lucas Jackson
ExxonMobil/Reuters-Lucas Jackson

Bisnis.com, JAKARTA -- ExxonMobil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada 2017 sebesar 151% menjadi US$19,71 miliar dibandingkan 2016.

Sektor usaha hulu menjadi pendorong lonjakan laba bersih perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Chairman dan Chief Executive Officer ExxonMobil Darren W. Woods mengatakan, reformasi pajak Amerika Serikat menjadi salah satu yang mendorong laba bersih perusahaan migas tersebut.

Hal itu membuat ExxonMobil berkomitmen untuk terus memperkuat bisnisnya di Negeri Paman Sam itu.

"Kami berencana investasi sekitar US$50 miliar dalam lima tahun ke depan di AS. Kami akan mendorong volume produksi yang lebih menguntungkan, serta meningkatkan portofolio bisnis yang lebih terintegrasi," ujarnya dalam keterangan resmi perseroan, Sabtu (3/2/2018).

Secara rinci, laba bersih ExxonMobil yang naik 151% menjadi US$19,71 miliar ditopang kebangkitan bisnis sektor hulu.

Pada 2017, Exxon mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari sektor hulu sebesar 6.713% menjadi US$13,35 miliar dibandingkan 2016.

Adapun, laba bersih sektor hilir Exxon menanjak 33,23% menjadi US$5,59 miliar, sedangkan laba bersih sektor kimia turun 2,1% menjadi US$4,51 miliar.

Sepanjang 2017, Exxon menggelontorkan belanja modal senilai US$23,08 miliar. Nilai itu naik 20% dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$19,3 miliar.

Dalam presentasi kinerjanya, Exxon telah menyiapkan sekitar US$24 miliar untuk kebutuhan belanja modal sepanjang tahun ini.

Adapun, realisasi produksi seluruh sektor bisnis Exxon mencatatkan pertumbuhan sangat tipis sepanjang tahun lalu.

Pada sektor hulu, total produksi migas cair dan gas malah turun sebesar 1,67% menjadi 15,94 juta barel ekuivalen per hari dibandingkan dengan 2016.

Hasil kilang minyak Exxon mencatatkan kenaikan 0,52% menjadi 17,16 barel per hari. Lalu, volume penjualan produk hilir migas perusahaan asal AS itu naik 0,88% menjadi 22,11 juta barel per hari, sedangkan penjualan produk kimia naik paling tinggi dibandingkan dengan lainnya yakni sebesar 1,98% menjadi 25,42 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper