Bisnis.com, JAKARTA – Lelang blok migas yang akan berlangsung pada Februari 2018 sudah di depan mata.
Pemerintah pun telah memberi keleluasaan kepada calon peserta untuk mengkaji wilayah kerja yang akan dilelang dan mereka minati.
Seperti diketahui, kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengizinkan kepada perusahaan migas untuk melakukan joint study blok migas sebelum lelang 2018 dimulai.
Menurut Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kamis lalu, perusahaan migas sudah boleh melakukan joint study pada wilayah kerja yang akan dilelang tersebut.
“Sudah ada beberapa juga yang berniat melakukan joint study,” ujar Arcandra.
Arcandra memastikan, pada pertengahan Februari 2018 akan dilakukan lelang blok migas. Jumlah wilayah kerja yang akan dijajakan di lelang sebanyak 25 sampai 40 wilayah kerja.
Baca Juga
“Kami masih evaluasi lagi 15 wilayah kerja yang statusnya terminasi, tetapi yang sudah pasti itu 25 wilayah kerja akan dilelang. Kalau, blok migas terminasi masih perlu dievaluasi terkait prospeknya masih ada atau tidak, kan ada juga yang terminasi dan tidak bisa dikembangkan lagi,” ujarnya.
Secara rinci, 25 blok migas konvensional yang pasti dilelang itu berasal dari wilayah kerja yang tersedia pada 2018, wilayah kerja yang disiapkan untuk lelang tahap II/2017, dan wilayah kerja yang tidak laku pada 2015 dan 2016.
Secara detail, wilayah kerja itu terdiri dari Rupat Labuhan, South CPP, Nibung, Batu Gajah Dua, Bukit Barat, South Tuna, Tongkol, Banyumas, Ampuh, East Sepanjang-Kangean, Kasongan Sampit, Southwest Bengara, Suremana I, Manakarra Mamuju, Southeast Mandar, Karaeng, Ebuny, East Tanimbar, West Berau, Onin, Kasuri II, Kasuri III, West Kaimana, North Arguni, Mamberamo.
Adapun, wilayah kerja terminasi yang tersedia sebanyak 15 blok itu terdiri dari Air Komering, East Sokang, East Muriah, North Kangean, Palangkaraya, West Sangata, Belayan, Southeast Mahakam, South Sageri, Halmahera-Kofiau, Southwest Bird’s Head, Semai IV, West Papua III, Cendrawasih Bay II, Cendrawasih Bay III.