Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Drilling Service Indonesia berencana menambah enam rig cyber pada tahun ini, didorong oleh permintaan pengeboran dengan rig cyber yang sangat tinggi.
Secara total, perseroan akan memiliki sepuluh rig cyber yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Project Manager Pertamina Drilling Service Indonesia Jawa - Kawasan Timur Indonesia Komedi mengatakan perseroan akan mengadakan 6 rig cyber tambahan pada tahun ini dengan rincian, 3 unit berkekuatan 1.500 tenaga kuda, dan 3 unit berkekuatan 1.000 tenaga kuda.
"Kami menilai rig cyber ini akan sangat diperlukan bagi perusahaan hulu migas dan konsumen terkait lainnya. Pasalnya, rig cyber membuat kerja lebih aman karena bisa meminimalisir risiko yag ada, itu menjadi pertimbangan tingginya permintaan pada produk tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/2/2018).
Pertamina Drilling Service Indonesia sudah memiliki 10 rig cyber yang dibeli sejak 2011. Rig cyber milik perseroan itu memiliki kekuatan 1.500 tenaga kuda dan 1.000 tenaga kuda yang penggunaannya akan disesuaikan pada kedalaman pengeboran.
Teranyar, Pertamina Drilling Service tengah menggarap lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP. Di sana, Perseroan menggunakan salah satu Rig Cyber-55.
Di lapangan Jas-9, Pertamina Drilling Service mengoperasikan rig cyber berkekuatan 1.500 tenaga kuda untuk mengebor dengan kedalam 3.350 meter.
Komedi menyatakan seluruh rig cyber perseroan itu tidak pernah berhenti untuk menggarap berbagai proyek eksplorasi. Saat ini, ada 4 unit rig yang dioperasikan di Jawa, 4 unit untuk proyek panas bumi, dan 3 unit digunakan di Aceh.
"Sebelumnya, kami juga menggunakan rig cyber ini di Kalimantan. Konsumen yang menggunakan jasa rig cyber itu pun dari lingkungan Pertamina maupun KKKS [Kontraktor Kontrak Kerja Sama] lainnya yang ada di Indonesia untuk kebutuhan eksplorasi," ungkapnya.
Rig cyber yang dimiliki perseroan merupakan buatan AS dan menjadi salah satu primadona pengeboran. Pasalnya, rig itu memiliki keunggulan seperti, pengoperasian lebih mudah karena menggunakan layar sentuh.
Apalagi, monitor layar sentuh itu juga bisa mengontrol semua peralatan yang ada. Lalu, rig itu juga memberikan informasi berdasarkan aktivitas pengeboran yang dilakukan dengan sistem alarm.
Rig cyber memiliki pengaturan yang maksimal dengan cukup dioperasikan satu orang. Rig itu juga didukung dengan lima mesin genset berkekuatan 600 volt.