Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menyatakan terus memperkuat sinergi dengan Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA) untuk memperkuat industri perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyampaikan kerjasama ini akan diwujudkan dengan pembangunan unit pendidikan maupun penyediaan tenaga pengajar ahli di bidang perawatan pesawat.
"Selain itu, dilakukan juga kerja sama dengan industri yang akan menampung para lulusan agar dapat langsung terserap kerja," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (2/2/2018).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan Indonesia akan menyerap sebanyak 12.000-15.000 tenaga ahli MRO dalam 15 tahun ke depan. Dengan pola ini, masalah kebutuhan tenaga ahli dapat diminimalisir.
Saat ini, tutur Airlangga, sekolah-sekolah teknisi penerbangan di Indonesia hanya menghasilkan 200 tenaga ahli per tahun, sedangkan kebutuhannya mencapai 1.000 orang per tahun.
Industri penerbangan dalam negeri diklaim terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Indikasinya terlihat dari kenaikan jumlah lalu lintas udara, baik penumpang maupun untuk arus barang.
Pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik meningkat rata-rata 15% per tahun selama 10 tahun terakhir, sedangkan jumlah penumpang udara internasional naik hingga sekitar 8%. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di Asia dalam pembelian pesawat udara setelah China dan India.