Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Harapan Menperin Untuk Airport and Aerospace Industry Park di Bintan

Kementerian Perindustrian optimistis Airport and Aerospace Industry Park di Bintan akan menjadi fasilitas perawatan pesawat yang terlengkap di Indonesia.
GMF Aero Asia, anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang./Reuters-Beawiharta
GMF Aero Asia, anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian optimistis Airport and Aerospace Industry Park di Bintan akan menjadi fasilitas perawatan pesawat yang terlengkap di Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan pusat perawatan pesawat ini akan dikembangkan di atas lahan seluas 4.000 hektare. Kawasan ini diproyeksi memiliki fasilitas penunjang yang lengkap.

"Seperti bandara, sarana perbaikan pesawat, pelatihan pegawai penerbangan, serta area kawasan bisnis dan residensial," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (2/2/2018).

Airlangga menyatakan pemerintah terus mendorong tumbuhnya industri perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Indonesia. Hal ini lantaran masih banyak potensi pengembangan industri pesawat yang diintegrasikan dengan beberapa bandara dalam negeri.

Apalagi, lanjutnya, pengembangan industri strategis seperti pesawat termasuk salah satu isu yang menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan industri perawatan pesawat merupakan instrumen sangat penting.

"Harusnya Indonesia punya daya saing tinggi dan ini menjadi peluang besar. Kalau ada airlines dari luar negeri, bisa dirawat oleh pekerja kita," ujarnya.

Industri perawatan pesawat diyakini cukup menjanjikan seiring bertumbuhnya sektor pariwisata dan ekonomi di Tanah Air. Selain itu, industri ini bisa menurunkan biaya industri penerbangan, salah satunya biaya impor komponen pesawat.

Apalagi, Indonesia diyakini mampu bersaing dengan negara lain dalam memberikan jaminan perawatan pesawat, seperti dilakukan Singapura.

"Pemerintah Singapura telah memberikan jaminan repair bahwa semua komponen bisa bebas bea cukai dan ekspor impor tidak lebih dari lima jam. Kita bisa? Bisa, kalau mau, niat!" tegas Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper