Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tak Risau Harga Minyak Dunia Naik

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan harga minyak dunia saat ini tidak akan memberikan dampak negatif pada beban APBN.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan paparan dalam acara Digital Economic Briefing, di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan paparan dalam acara Digital Economic Briefing, di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menilai kenaikan harga minyak dunia saat ini tidak akan memberikan dampak negatif pada beban APBN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih akan memantau kondisi global yang akan berdampak pada beban fiskal APBN.

Menurutnya, pemerintah juga masih belum berencana menaikkan harga Bahan Bakat Minyak atau BBM bersubsidi.

“Sebetulnya saat harga minyak naik, kenaikan pengeluaran akan sebanding dengan kenaikan pemasukan. Jadi hal itu akan berjalan seimbang saja," katanya, Rabu (31/1/2018) malam.

Darmin mengemukakan untuk itu pemerintah juga belum merasa terdesak untuk mengubah sejumlah asumsi makro. Termasuk asumsi pertumbuhan yang dipatok 5,4% tahun ini.

Darmin memastikan sejumlah kegiatan internasional yang digelar di Indonesia akan mendorong konsumsi masyarakat.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahasan soal kenaikan harga minyak dunia dan implikasi ke BBM bersubsidi menjadi pertanyaan yang banyak diajukan ketika kunjungannya ke luar negeri pada pekan lalu.

Namun, menurutnya, narasi dan tren positif pertumbuhan yang terjadi di Indonesia sudah menjadi latar belakang keyakinan para investor asing yang sedang dibidik dalam portofolio Green Sukuk.

"Mereka lebih menekankan bentuk diversitifikasi produk ini dibandingkan dengan yang konvensional atau sukuk lain. Apalagi ini instrumen green jadi bagaimana Indonesia bisa mendukung instrumen ini. Nanti kalau sudah ada transaksi pasti saya sampaikan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper