Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia for Global Justice (IGJ) menilai komoditas minyak sawit (crude palm oil/CPO) masih menjad andalan ekspor Indonesia.
IGJ, seperti dikutip dari Catatan Awal Tahun 2018 Indonesia for Global Justice, mengungkapkan pertumbuhan ekspor non-migas disumbang produk industri pengolahan sebesar 74,10% dan industry pertambangan 14,39%.
Namun, dalam laporan BPS pertumbuhan industri, ungkap IGJ, pengolahan tersebut masih didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit (16,30%).
Sementara itu, pertumbuhan industri pertambangan didominasi oleh batu bara (43,59%).
Dikemukakan neraca perdagangan Indonesia di tahun 2017 menunjukan surplus. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2017 mencapai US$168,73 miliar atau meningkat 16,22% dibanding periode 2016.
Peningkatan tersebut disumbang oleh kenaikan ekspor nonmigas di sepanjang tahun lalu mencapai US$152,99 miliar atau meningkat 15,83%.
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari–Desember 2017, kontribusi ekspor nonmigas produk industri pengolahan adalah 74,10%, ekspor produk pertanian adalah 2,18 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan dan lainnya adalah 14,39%, sementara itu kontribusi ekspor migas adalah 9,33%.