Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah optimistis dapat mencapai target kunjungan 17 juta wisatawan asing dan 270 juta wisatawan nusantara tahun ini seiring dengan kondisi pariwisata Bali yang berangsur pulih dan banyaknya penyelenggaraan festival pariwisata dalam negeri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, tahun ini merupakan tahun penyempurnaan penerbitan kalender acara Visit Wonderful Indonesia (ViWi) yang berisi jadwal penyelenggaraan 100 festival pariwisata di nusantara dan 10 acara nasional, lengkap dengan waktu pelaksanaannya.
“Membuat 100 event itu tidak mudah. Kita buat tiga tahun sejak awal saya jadi menteri, tahun 2016 tidak jadi dibuat, tahun 2017 jadi tapi hanya ada bulannya tidak ada tanggalnya, sekarang baru lengkap,” ujarnya usai membuka Fest-in-Fest, Senin (30/01).
Dalam acara tersebut, pihaknya mempertemukan para penyelenggara festival (seller) dari lebih dari 30 provinsi dengan para pelaku industri pariwisata (buyer). Ajang ini sekaligus mempertemukan dengan mitra kerja dari perbankan dan perusahaan pembiayaan yang tertarik menjadi sponsor penyelenggaraan masing-masing festival.
Di lain sisi, Menpar menilai kondisi pariwisata Bali sudah berangsur pulih. Hal ini ditandai dengan jumlah kunjungan wisman rata-rata sebesar 14.500 per hari dari jumlah normal sebesar 15.000 wisman, dengan perputaran transaksi per harinya diperkirakan mencapai Rp250 miliar.
Baru-baru ini pihaknya juga menyambangi China untuk meyakinkan pemerintah China untuk mencabut travel warning ke Indonesia. Pasalnya, menteri menilai tingkat kepatuhan warga China terhadap himbauan travel warning sangat tinggi sehingga berdampak pada penurunan jumlah wisman asal China ke tanah air.
“Australia kalau ada travel warning kadar kepatuhannya 80% sampai 90% tetapi kalau China itu bisa sampai 0 jumlah kunjungannya kalau ada travel warning. Makanya kemarin saya bahwa kita sudah recover,” jelasnya.
Pihaknya pun bersiap menyambut kunjungan wisman asal China yang diperkirakan mencapai 225 ribu jiwa pada perayaan Imlek Februari mendatang. Bali pun diproyeksikan masih menjadi tujuan utama wisman China tersebut.
Asnawi Bahar, Ketua Asosiasi Pariwisata Perusahaan Perjalanan Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) optimistis pemerintah dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 17 juta jiwa pada tahun ini, asalkan pemerintah tetap gencar melakukan promosi.
Meskipun pengaruh erupsi Gunung Agung Bali belum pulih benar, namun pihaknya optimistis adanya perhelatan besar seperti Asian Games 2018 dan pertemuan tahunan IMF di Bali pada tahun ini akan kembali mendongkrak pariwisata.
Sekedar catatan, erupsi Gunung Agung Bali yang terjadi pada akhir tahun lalu menjadi salah satu penyebab kegagalan pemerintah untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 15 juta jiwa pada 2017. Berdasarkan data BPS, realisasi kunjungan wisman pada 2017 hanya mencapai 13,7 juta jiwa.
“Target itu realistis, kita punya potensi untuk itu. Sekarang tinggal bagaimana kita harus maksimal berdagang tidak hanya dari satu event ke event lain, tetapi sepanjang tahun,” jelasnya.
Dari sisi infrastruktur, dia menilai kapasitas bandara di tanah air juga perlu dimaksimalkan hingga berstandar internasional guna menampung meningkatnya jumlah wisatawan. Selain itu, hal lainnya yang menjadi tantangan adalah melahirkan pengusaha-pengusaha baru di bidang pariwisata.
Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 7.000 agen perjalanan yang terdaftar di Asita. Mayoritas dari jumlah tersebut masih terpusat di Pulau Jawa.
“Kita sudah buat kalender ViWi [Visit Wonderful Indonesia], para ahli pariwisata turut berkumpul dan Asita turut mendukung. Sekarang bantulah kami berlaga di pasar internasional,” jelasnya.