Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Ke Indonesia Timur, PGN Alokasikan Belanja Modal US$668 Juta

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal senilai US$668 juta pada 2018. Belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi perseroan ke Indonesia Timur.
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk memeriksa Regulator System di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk memeriksa Regulator System di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal senilai US$668 juta pada 2018. Nilai itu lebih tinggi 304,84% dibandingkan dengan serapan belanja modal sampai kuartal III/2017 yang senilai US$165 juta. Belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi perseroan ke Indonesia Timur.

Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara (PGN) Danny Praditya mengatakan, perseroan menganggarkan belanja modal pada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu karena adanya pengerjaan beberapa proyek.

“Kami akan menggunakan belanja modal itu untuk ekspansi pembangunan infrastruktur yang bisa menunjang pembangunan pada Indonesia bagian timur,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat hari ini Senin (29/1/2018).

Danny menyebutkan secara umum alokasi belanja modal itu digunakan untuk pengembangan usaha, serta infrastruktur gas bumi.

Selain itu, PGN selaku prudent operator gas bumi juga menganggarkan belanja operasional untuk kegiatan usaha perseroan.

“Alokasi belanja operasional yang juga naik diharapkan bisa meningkatkan kehandalan jaringan gas bumi, mempertahankan tingkat keamanan, dan meningkatkan penjualan gas bumi,” sebutnya.

Alokasi belanja modal emiten berkode PGAS itu pun melewati serapan belanja modal pada 2016 yang senilai US$552 juta. Walaupun, belanja modal perseroan pada tahun ini masih jauh lebih rendah ketimbang periode 2015 yang senilai US$1,2 miliar.

Adapun, alokasi belanja operasional PGN pada tahun ini senilai US$448 juta, nilai itu lebih besar dibandingkan dengan realisasi serapan belanja modal sampai kuartal ketiga tahun lalu yang senilai US$313 juta.

Danny mengakui, perseroan cenderung menggelontorkan belanja modal lebih selektif pada tahun lalu.

“Kami hanya menambah dua SPBG [Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas], hal itu dilakukan seiring dengan semangat alokasi belanja modal yang lebih selektif,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper