Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Akan Dimasukkan dalam Komponen Tarif Dasar Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana memasukkan harga batu bara acuan (HBA) ke dalam komponen penentu tarif dasar listrik. Kendati formula baru penghitungan tarif tersebut terbit, penyesuaian tarif listrik belum tentu dilakukan.
Pekerja memasang instalasi listrik di desa Kamiri, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./ANTARA-Yusran Uccang
Pekerja memasang instalasi listrik di desa Kamiri, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./ANTARA-Yusran Uccang

 

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana memasukkan harga batu bara acuan (HBA) ke dalam komponen penentu tarif dasar listrik. Kendati formula baru penghitungan tarif tersebut terbit, penyesuaian tarif listrik belum tentu dilakukan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N. Sommeng mengatakan, tarif listrik memang akan dipengaruhi oleh naik turunnya HBA, bila komponen tersebut dimasukkan ke dalam penentu tarif listrik. Terlebih dengan tingginya HBA saat ini, Andy tak menampik tarif listrik berpotensi naik.

“Pasti [naik]. Nanti cari formulasi baru lagi, faktor-faktor yang harus disesuaikan lagi,” ujar Andy di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (29/1).

Namun demikian, dia belum dapat memproyeksikan potensi kenaikan tersebut. Di samping iti, menurut Andy keputusan untuk melakukan penyesuaian tarif listrik nantinya tidak akan serta merta mengikuti kenaikan HBA, tetapi tergantung dengan kebijakan pemerintah.

“Itu masalah nanti kebijakan pemerintah. Pemerintah kan tidak hanya listrik ada sektor lain jadi nanti ada sinkronisasi,” kata Andy.

Di sisi lain, meski HBA dimasukkan ke dalam komponen penentu tarif listrik, komponen harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) tidak akan dihapus. Andy berujar komponen ICP akan tetap digunakan lantaran sekitar 30% pembangkit listrik masih menggunakan gas dan BBM sehingga ICP masih cukup berpengaruh.

“Kan gas mengacu ke ICP. Gas katakanlah 24%, BBM 6% jadi 30%. Itu berpengaruh.”

Adapun penyesuaian tarif listrik hanya berlaku bagi tarif listrik nonsubsidi. Golongan tarif 450 VA dan 900 VA (subsidi) tidak akan terpengaruh.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan harga batu bara acuan (HBA) direncanakan masuk ke dalam formula tarif seiring dengan porsi pembangkit batu bara saat ini hingga beberapa tahun ke depan masih mendominasi. Dia berujar saat ini porsi pembangkit batu bara mencapai sekitar 60%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan harga batu bara acuan (HBA) direncanakan masuk ke dalam formula tarif seiring dengan porsi pembangkit batu bara saat ini hingga beberapa tahun ke depan masih mendominasi. Dia berujar saat ini porsi pembangkit batu bara mencapai sekitar 60%.

"Ini kami akan coba reformulasi lagi bagaimana kalau ini masuknya harga batu bara," ujar Jonan di Jakarta, Kamis (25/1). "Kenapa kami masukkan, karena pembangkit kita mau IPP, IPC, punya IP, PJB, 60% batu bara."

Jonan menuturkan saat ini salah satu unsur besar komponen perhitungan tarif listrik, di samping kurs mata uang adalah harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP). Penggunaan komponen ICP disebabkan penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel sebelumnya cukup besar.

Saat ini, penggunaan pembangkit tenaga diesel semakin lama semakin berkurang. Jonan memperkirakan saat ini porsinya mencapai 4-5%, sementara pada 2026 target penggunaan diesel akan ditekan sampai 0.05%.

Semakin berkurangnya porsi pembangkit diesel menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk memasukkan komponen HBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper