Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Capex, Pertamina Gelontorkan US$3,6 Miliar Sepanjang 2017

PT Pertamina (Persero) mencatatkan realisasi penggunaan belanja modal sepanjang 2017 senilai US$3,6 miliar. Nilai belanja modal itu lebih besar 36,88% dibandingkan dengan realisasi pada 2016 senilai US$2,63 miliar.
Awak mobil tangki (AMT) bersiap melakukan pengisian bahan bakar minyak ke dalam mobil tangki Pertamina di Terminal BBM Jakarta Group Plumpang, Jakarta Utara, Senin (27/11)./JIBI-Nurul Hidayat
Awak mobil tangki (AMT) bersiap melakukan pengisian bahan bakar minyak ke dalam mobil tangki Pertamina di Terminal BBM Jakarta Group Plumpang, Jakarta Utara, Senin (27/11)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatatkan realisasi penggunaan belanja modal sepanjang 2017 senilai US$3,6 miliar. Nilai belanja modal itu lebih besar 36,88% dibandingkan dengan realisasi pada 2016 senilai US$2,63 miliar.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajmen Risiko Gigih Prakoso mengatakan, realisasi belanja modal perseroan itu mayoritas masih dilakukan untuk kegiatan hulu. Porsi investasi hulu perseroan pada tahun lalu sebesar 69,44% dari total belanja modal keseluruhan atau senilai US$2,5 miliar.

"Nilai investasi hulu pada 2017 juga lebih besar 36% dibandingkan 2016 yang senilai US$1,8 miliar," ujarnya dalam rapat dengar pendapat pada Senin (29/1).

Selain itu, Pertamina juga merealisasikan investasi pada mega proyek pada bisnis pengolahan pada 2017 senilai US$415 miliar. Pada 2016, perseroan tidak mengalokasikan belanja modal untuk mega proyek tersebut.

Pada bisnis pengolahan secara umum, Pertamina telah menggelontorkan belanja modal senilai US$26 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$23 miliar.

Lalu, Pada bisnis pemasaran, Pertamina merealisasikan alokasi belanja modal senilai US$389 miliar. Nilai itu masih lebih tinggi ketimbang 2016 yang senilai US$365 miliar.

Namun, pada investasi gas, Pertamina mencatatkan penurunan investasi menjadi senilai US$149 miliar dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$165 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper