Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatatkan realisasi penggunaan belanja modal sepanjang 2017 senilai US$3,6 miliar. Nilai belanja modal itu lebih besar 36,88% dibandingkan dengan realisasi pada 2016 senilai US$2,63 miliar.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajmen Risiko Gigih Prakoso mengatakan, realisasi belanja modal perseroan itu mayoritas masih dilakukan untuk kegiatan hulu. Porsi investasi hulu perseroan pada tahun lalu sebesar 69,44% dari total belanja modal keseluruhan atau senilai US$2,5 miliar.
"Nilai investasi hulu pada 2017 juga lebih besar 36% dibandingkan 2016 yang senilai US$1,8 miliar," ujarnya dalam rapat dengar pendapat pada Senin (29/1).
Selain itu, Pertamina juga merealisasikan investasi pada mega proyek pada bisnis pengolahan pada 2017 senilai US$415 miliar. Pada 2016, perseroan tidak mengalokasikan belanja modal untuk mega proyek tersebut.
Pada bisnis pengolahan secara umum, Pertamina telah menggelontorkan belanja modal senilai US$26 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$23 miliar.
Lalu, Pada bisnis pemasaran, Pertamina merealisasikan alokasi belanja modal senilai US$389 miliar. Nilai itu masih lebih tinggi ketimbang 2016 yang senilai US$365 miliar.
Baca Juga
Namun, pada investasi gas, Pertamina mencatatkan penurunan investasi menjadi senilai US$149 miliar dibandingkan dengan 2016 yang senilai US$165 miliar.