Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pariwisata membidik peningkatan turis asal China ke Indonesia saat liburan Tahun Baru China yang jatuh pada tanggal 16 Februari 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak warga China untuk merayakan Imlek di Bali dan destinasi lain di Indonesia.
“Tanggal 16 Februari 2018 masih cukup waktu untuk terbang ke sana. Gong Ci Fa Cai,” kata Arief di sela acara business gathering dengan agent wisata dan media di Beijing, China seperti dikutip dari rilis kemenpar yang diterima Bisnis hari ini, Kamis (25/1/2018).
Menpar mengemukakan wisata Bali saat ini sudah kembali normal, setelah terjadi erupsi Gunung Agung akhir tahun lalu.
Arief mengemukakan arus masuk wisatawan asal Australia ke Bali juga sudah kembali normal.
“Silakan merayakan Imlek, tahun baru di tempat yang indah dan destinasi nomor satu dunia versi Trip Advisor 2017,” kata Arief.
Dalam kesempatan tersebut, Arief menyambut gembira hasil yang dicapai pada kegiatan di Beijing. Dihasilkan komitmen sekitar 400 industri.
Termasuk tiga agen besar di Bali, antara lain Tjendana Mandala Sakti (TMS) yang mendapat booking-an wisatawan asal China cukup besar. Lainnya adalah ProBali Pandu Wisata, Jetwing.
“Sejak tahun lalu, bulan Februari adalah khusus kunjungan dalam rangka Imlek sekitar 100.000-an,” kata Vinsensius Jemadu, Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional I (China) Kemenpar.
Selain itu, Jetwing untuk charter Shanghai ke Bali 3x seminggu sudah terbang sejak tanggal 20 Januari sampai 1 Februari 2018, dengan kapasitas 720 pax selama 2 minggu.
Charter Nanning ke Bali juga sudah berjalan dengan bookingan sampai Imlek sebesar 4000 pax.
Menpar juga melakukan pertemuan dengan tujuh perusahaan yang bergerak di industri pariwisata, antara lain Alitrip, anak perusahaan Alibaba. Lalu Baidu, Tuniu, Qunar, Tongcheng, EBTC, dan perusahaan pen-charter pesawat wisata ke Indonesia.