Bisnis.com, BATU -- Produsen kelapa sawit dan turunannya PT Astra Agro Lestari Tbk. berencana semakin fokus untuk intensifikasi lahan serta kemitraan untuk meningkatkan produksi.
Produksi tandan buah segar sawit perseroan pada 2017 mencapai 5,22 juta ton, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 4,87 juta ton. Dengan demikian, produksi minyak sawit mentah perseroan juga meningkat pada 2017 menjadi 1,63 juta ton dari 1,54 juta ton pada 2016.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa mengatakan upaya peningkatan produksi sawit saat ini sudah nyaris tidak mungkin dilakukan melalui ekspansi lahan.
"Maka dari itu, kami lakukan upaya lain seperti mekanisasi pertanian, replanting lahan, hingga agronomic practices. Rencananya, pada 2020 kami sudah bisa memproduksi bibit sendiri, bisa lewat rekayasa genetika misalnya," ujarnya di sela media gathering, Rabu (24/1/2018).
Astra agro sendiri telah memiliki pusat riset di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang beroperasi sejak hampir sedekade lalu.
Korporasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia itu memiliki luas area tanam sawit 291.000 ha, yang tersebar di 8 provinsi di seluruh indonesia. Dari jumlah itu, area kebun inti perseroan mencapai 228.300 ha sedangkan sisanya merupakan kebun plasma.
Terkait peremajaan kebun, korporasi itu membidik 3.000 ha lahan sawit mitra. Selain itu, Astra Agro juga menyiapkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk pembiayaan kebutuhan sarana dan prasarana produksi tanaman para mitra tersebut sekaligus pemberian bantuan 30.000 bibit sawit.
"Hampir 50% bahan baku kami didapat dari mitra dan petani sekitar sehingga kami berupaya juga meningkatkan kualitas tanaman sawit mereka," jelas Santosa.