Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Dikenal sebagai Sang Peramal dari Omaha, Warren Buffett merupakan seorang guru investasi dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan Bloomberg Billionaire Index, ia menempati urutan ketiga terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai US$91,7 miliar.
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com

Bisnis.com, JAKARTA - Dikenal sebagai "Sang Peramal” dari Omaha, Warren Buffett merupakan seorang guru investasi dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan Bloomberg Billionaire Index, ia menempati urutan ketiga terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai US$91,7 miliar.

Seperti dikutip Biography.com, pria kelahiran Nebraska 87 tahun lalu ini sudah menunjukkan kemampuan bisnis yang tajam di usia muda. Dia mendirikan Buffett Partnership Ltd. pada tahun 1956, dan pada tahun 1965 dia memegang kendali Berkshire Hathaway.

Saat ini Buffet menjadi pemegang saham terbesar sekaligus CEO Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang berbasis di Omaha, Nebraska. Selain itu,Buffet juga menjadi pemegang sahampada sejumlah perusahaan lain.

Bagaimana perjalanan hidup Warren Edward Buffet hingga menjadi pengusaha dan investor  sukses?

Masa Kecil

Ayah Buffett, Howard, merupakan seorang pialang saham dan menjabat sebagai anggota kongres AS. Ibunya, Leila Stahl Buffett, adalah seorang ibu rumah tangga. Buffett adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki.

Buffett memiliki bakat finansial dan bisnis di sejak masa kecil. Warren sering mengunjungi kantor pialang saham ayahnya saat kecil, dan menorehkan harga saham di papan tulis di kantor.

Pada usia 11 tahun ia melakukan langkah investasi pertamanya dengan membeli tiga lembar saham Cities Service Prefered seharga US$38 per saham. Harga saham yang ia beli anjlok menjadi hanya US$27, tapi Buffett bersabar hingga saham kembali naik ke level US$40.

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Dia menjual sahamnya dengan keuntungan kecil, namun menyesali keputusannya saat saham City Service melonjak hingga hampir US$ 200 per saham. Ia kemudian menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran awal dalam kesabaran berinvestasi.

Perjalanan Wirausaha

Pada usia 13, Buffett mendulang pundi-pundi uangnya sendiri loper koran dan menjual lembaran lotere pacuan kuda. Pada tahun yang sama, dia mengajukan pengembalian pajak pertamanya dan mendapat potongan pajak senilai US$35 untuk sepeda miliknya.

Pada tahun 1942, ayah Buffett terpilih sebagai anggota Parlemen AS, kemudian keluarganya pindah ke Fredricksburg, Virginia. Saat di SMA Woodrow Wilson di Washington, DC, dia terus merencanakan cara baru untuk menghasilkan uang.

Selama masa SMA-nya, dia bersama seorang teman membeli mesin pinball bekas seharga US$ 25 dan memasangnya di tempat pangkas rambut. Dalam beberapa bulan, mereka mendapatkan keuntungan dan membeli mesin lain. Buffett memiliki mesin pinball di tiga lokasi yang berbeda sebelum menjual bisnis ini senilai US$1.200.

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Pendidikan Tinggi dan Karir

Buffett mendaftar pada University of Pennsylvania pada usia 16 tahun untuk belajar bisnis. Dua tahun kemudian, Ia pindah ke University of Nebraska untuk menyelesaikan gelar sarjana dan lulus pada usia 20 dan telah menghasilkan US$10.000 dari bisnis masa kecilnya.

Dipengaruhi oleh buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham, Buffett mendaftarkan diri di Columbia Business School untuk belajar dengan idolanya sekaligus mentornya tersebut. Setelah mendapatkan gelar masternya pada tahun 1951, dia menjual surat berharga untuk Buffett-Falk & Company selama tiga tahun, kemudian bekerja untuk mentornya selama dua tahun sebagai analis di Graham-Newman Corp.

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Pada tahun 1956, Buffet mendirikan Buffett Partnership Ltd. di kota asalnya Omaha. Dengan memanfaatkan teknik yang dipelajari dari Graham, dia berhasil mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang potensial dan berinvestasi di dalamnya.

Salah satu contoh suksesnya adalah perusahaan tekstil bernama Berkshire Hathaway. Dia mulai membeli saham perusahaan di awal 1960-an, dan pada tahun 1965 dia menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut.

Kekaisaran Bisnis

Terlepas dari keberhasilan Buffett Partnership, ia membubarkan perusahaan tersebut di tahun 1969 untuk fokus pada pengembangan Berkshire Hathaway. Dia menutup divisi manufaktur tekstilnya, malah memperluas perusahaan dengan membeli aset di media (The Washington Post), asuransi (GEICO), dan minyak (Exxon).

Bahkan, sang Peramal dariOmaha (Oracle of Omaha) ini berhasil mengubah investasi yang tampaknya jelek menjadi sangat berharga, terutama dengan akuisisi Salomon Brothers yang terkena skandal pada tahun 1987.

Setelah investasi berpengaruh Berkshire Hathaway di Coca-Cola, Buffett menjadi direktur perusahaan di tahun 1989 hingga 2006. Dia juga pernah menjabat sebagai direktur Citigroup Global Markets Holdings, Graham Holdings Company dan The Gillette Company.

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Pada bulan Mei 2017, Buffett mengungkapkan bahwa dia telah mulai melepas sekitar 81 juta saham di IBM dengan alasan valuasi perusahaan tidak setinggi enam tahun yang lalu. Setelah divestasi saham lanjutan di kuartal ketiga, sahamnya di perusahaan teknologi tersebut turun menjadi sekitar 37 juta saham.

Di sisi lain, dia meningkatkan kepemilikannya pada saham Apple Inc sebesar 3% dan menjadi pemegang saham terbesar Bank of America.

Kegiatan Amal

Selain menjadi pebisnis sukses, Buffett juga terkenal sebagai seorang dermawan. Pada bulan Juni 2006, Buffett mengumumkan bahwa dia akan memberikan seluruh kekayaannya untuk amal dan menyumbangkan 85% ke Bill and Melinda Gates Foundation.

Pada tahun 2012, Buffett mengungkapkan bahwa ia telah didiagnosis menderita kanker prostat. Ia mulai menjalani perawatan sejak pertengahan tahun dan berhasil menyelesaikan perawatannya pada bulan November.

Warren Buffett, Sang 'Oracle of Omaha'

Masalah kesehatannya tersebut tidak memperlambat ekspansinya dalam dunia bisnis. Pada bulan Februari 2013, Buffett mengakuisisi H. J. Heinz dan 3G Capital senilai US$28 miliar.

Selain itu, ia juga mengakuisisi Duracell dan Kraft Foods Group yang melakukan merger dengan Heinz pada tahun 2015 dan membentuk perusahaan makanan dan minuman terbesar ketiga di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper