Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia terus menyeriusi potensi perdagangan antarnegara di kawasan Asia Selatan, terutama India, Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka.
Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke empat negara itu pada pekan mendatang.
Potensi juga juga terlihat dari potensi neraca perdagangan antara Indonesia dengan Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan yang masih mencatatkan kenaikan surplus.
"Nanti kami akan membuat trade in goods [TIG]-nya terlebih dahulu dengan ketiga negara itu [Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka] sedangkan untuk India kita sudah terikat dengan perjanjian kawasan Asean-India," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kompleks Kepresidenan RI, Kamis (18/1/2018).
Khusus ketiga negara itu, Enggar mengungkapkan bakal melakukan pendekatan secara bertahap, mulai dengan perumusan TIG untuk menggali potensi ekonominya.
Jika dirinci, capaian surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Sri Lanka, Bangladesh, dan Pakistan mencapai masing-masing US $224,1 juta, US$1,09 juta, dan US$1,97 miliar sepanjang Januari-November 2017.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke empat negara tersebut memiliki fokus pada kerja sama ekonomi.
Tiga dari empat negara yang dikunjungi yaitu India, Pakistan, dan Bangladesh memiliki populasi yang sangat besar sehingga hal tersebut merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan skala kerja sama.
"Perdagangan kita besar dan terus bertambah. Tidak hanya barang mentah seperti CPO dan batu bara tapi juga dengan Bangladesh Indonesia sudah ekspor 150 gerbong ditambah 250 gerbong kereta Api dari INKA," katanya.