Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Pastikan Belum Ada Keluhan Kesulitan Bahan Baku

Kementerian Perindustrian berharap peningkatan harga ayam dapat segera berakhir agar tidak mengganggu industri pengolahan.
Peternak mengambil telur ayam broiler di salah satu peternakan di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3)./Antara-Aditya Pradana Putra
Peternak mengambil telur ayam broiler di salah satu peternakan di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian berharap peningkatan harga ayam dapat segera berakhir agar tidak mengganggu industri pengolahan.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin Enny Ratnaningtyas mengatakan melonjaknya harga di pasaran merupakan dampak dikuranginya izin impor indukan (grand parent stock/GPS).

"Sehingga suplainya [ke pasar] kurang. Dampaknya harga naik," kata Enny di Jakarta, Rabu (17/1/2018). 

Kemenperin mengharapkan persoalan impor GPS ini dapat segera ditanggulangi sehingga harga kembali stabil. Enny juga menegaskan sejauh ini belum ada keluhan dari industri pengolahan unggas yang menyatakan kesulitan bahan baku.

Harga ayam terus merangkak naik sehingga memukul industri. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat, harga daging ayam ras segar mencapai Rp34.900/kg, atau meningkat Rp200 dibanding kemarin (Selasa) yang hanya Rp34.700/kg.

Padahal sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, ditetapkan penjualan daging ayam ras dari petani sebesar Rp18.000/kg dan di tingkat konsumen Rp32.000/kg.

Sebelumnya Iim Ruhimat, Ketua Koperasi Pesat Bakti Bangsa, yang merupakan penyuplai ke pabrik pengolahan berbahan dasar ayam seperti sosis, juga menyebutkan kondisi saat ini sulit. Dia mengatakan industri pengolahan juga mulai menurunkan produksi karena harga bahan bakunya tinggi.

“Bahkan bisa dikurangi 60% produksinya juga [pabrik pengolahan bahan baku ayam],” sebutnya kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).

Iim mengatakan biasanya dalam satu pekan, dia mampu menyuplai 5-6 kali ke pabrik. Namun, sekarang dia hanya mampu menyuplai 2 kali. Pasokan dikirim ke daerah Jakarta, Bandung, Tangerang dan sekitarnya.

“Sekarang seminggu 2 kali juga sudah untung. Sekali memasok bisa sampai 2 ton hingga 3 ton, itu hanya daging, tanpa kulit dan tulang,” ungkap Iim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper