Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR BERAS: Bulog Sudah Buka Tender di Negara Eksportir

Perum Bulog telah membuka pendaftaran untuk tender impor beras kualitas umum dengan pecahan 0-25 persen sebesar maksimum 500.000 ribu ton sejak Senin (16/1/2018) malam yang rencananya akan ditutup besok, Rabu (17/1/2018).
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, CIREBON - Perum Bulog telah membuka pendaftaran untuk tender impor beras kualitas umum dengan pecahan 0-25 persen sebesar maksimum 500.000 ribu ton sejak Senin (16/1/2018) malam yang rencananya akan ditutup besok, Rabu (17/1/2018).

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pendaftaran ini terbuka bagi perusahaan manapun dari lima negara yang diharapkan sebagai sumber beras impor tersebut sesuai izin dari Kementerian Perdagangan yakni Vietnam, Thailand, India, Pakistan, dan Myanmar.

"Yang boleh ikut dalam lelang hanya anggota asosiasi di negara produsen beras tersebut. Anggota pun tidak semua boleh ikut kalau dia tidak punya pengalam ekspor, tidak menguasai [memiliki] barang tidak boleh ikut," kata Djarot dalam paparannya pada Media Gathering yang diadakan di Cirebon, Selasa (16/1/2018).

Pembatasan ini, kata Djarot, dilakukan demi menghindari terjadinya kebocoran dari perusahaan yang tidak selayaknya ikut tender. Adapun syarat lainnya yang dikemukakan oleh Bulog yakni perusahaan harus melampirkan profil perusahaan saat mendaftar tender.

Dia berharap setelah pendaftaran lelang ditutup esok hari, pihaknya bisa segera memanggil calon eksportir yang memenuhi syarat untuk dilakukan negosiasi akhir pasalnya, tenggat waktu pengadaan yang diberikan pemerintah hanya sampai akhir Februari 2017 sementara para pengekspor baru diperkirakan akan siap paling cepat dalam 20 hari setelah pengadaan letter of credit.

Belum lagi masih ada tahapan panjang yang harus dilalui setelah pengadaan letter of credit termasuk pengumpulan stok oleh pengekspor di negaranya, yang akan diikuti oleh proses aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan negara pengekspor, hingga pengiriman ke sejumlah pelabuhan di daerah-daerah di Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai daerah penerima beras impor tersebut.

Di sisi lain, keterbatasan kemampuan.pelabuhan di Indonesia untuk mengakomodasi kapal dengan tonase besar juga keadaan ukuran kapal negara pengekspor juga menjadi isu lain yang berkontribusi panjangnya waktu yang dibutuhkan agar beras bisa sampai ke Indonesia. Dengan keterbatasan ini, selain membutuhkan waktu kira-kira tujuh hari agar kapal pengangkut beras bisa sampai.ke Indonesia, tibanya beras pun akan dilakukan bertahap.

Beras impor ini akan disalurkan ke gudang Bulog yang tersebar di sejumlah kota seperti Medan, Jakarta, Belitung, Batam, Bali, Balikpapan, dan sejumlah tempat lainnya yang tidak termasuk dalam daerah produsen beras di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper