Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog: Beras Impor untuk Cadangan

Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi mengatakan impor beras sebesar 500.000 ton yang saat ini ditugaskan ke pihaknya di prediksi baru akan tiba pada pertengahan Februari 2018 nanti.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi mengatakan impor beras sebesar 500.000 ton yang saat ini ditugaskan ke pihaknya di prediksi baru akan tiba pada pertengahan Februari 2018 nanti.

Saat ini , pihaknya masih sedang membahas berbagai hal terkait rencana impor beras tersebut mulai dari rencana tender, pengiriman, akurasi waktu, dan lain-lain.

“Ini kita sedang membahas seperti delivery-nya, akurasi waktunya , paling nggak pertengahan Februari sudah masuk,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Senin (15/1/2018) malam.

Tri menyebutkan, jika telah tiba, beras impor tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai cadangan pangan pemerintah untuk kondisi darurat atau bisa juga segera didistribusikan jika memang kondisinya mengharuskan demikian.

Namun, untuk saat ini, dia mengklaim bahwa pihaknya masih memiliki cadangan jika diperlukan untuk menjaga stabilisasi ketersediaan beras dan harganya di pasar.

“Itu bisa buat distribusi, untuk penguatan stok. Bisa untuk tambahan cadangan beras pemerintah untuk kondisi darurat. Kita masih punya stok untuk stabilisasi, stok di bulog masih ada,” katanya.

Namun, dia menolak untuk mengomentari alasan pemerintah memberi penugasan untuk mengimpor beras ketika saat ini pihaknya masih memiliki stok beras.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper