Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jack Ma, Pengajar Bahasa Inggris yang Jadi Bos Raksasa e-Commerce

Jack Ma adalah pendiri raksasa e-commerce China, Alibaba, yang membawahi platform belanja online seperti Taobao, Tmall, dan Aliexpress.
Pendiri Alibaba.com Jack Ma/Reuters
Pendiri Alibaba.com Jack Ma/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jack Ma adalah pendiri raksasa e-commerce China, Alibaba, yang membawahi platform belanja online seperti Taobao, Tmall, dan Aliexpress. Jack Ma juga memiliki saham di platform pembayaran online Alipay.

Pria yang dikenal dengan nama Ma Yun lahir ini pada 1964 di Hangzhou pada masa Revolusi Kebudayaan China. Masa kecilnya dilalui dengan keras, keluarganya dianiaya karena kakek dan neneknya yang merupakan anggota partai Nasionalis yang menentang Partai Komunis.

Sepanjang hidup Jack Ma, sejak masa kecil hingga membangun raksasa teknologi e-commerce global Alibaba, dia telah berkali-kali gagal, berkali-kali ditolak dan disebut gila, bahkan ayahnya memperingatkannya bahwa gagasan-gagasannya "berbahaya" dan dapat menyebabkan ia dipenjara di generasi sebelumnya.

Jack Ma lebih banyak belajar dari kegagalannya dan orang lain daripada belajar dengan cara umum. Dalam sebuah wawancara dengan Charlie Rose, Jack Ma menyebutkan sejumlah kegagalannya, di antaranya gagal dalam ujian sekolah dasar utama 2 kali, gagal dalam ujian di sekolah menengah sebanyak 3 kali, gagal ujian masuk perguruan tinggi 2 kali.Ketika lulus, Jack Ma selalu gagal mendapat pekerjaan.

"Saya mendaftar ke Harvard 10 kali, 10 kali ditolak dan saya berkata pada diri sendiri bahwa suatu hari nanti saya harus mengajar di sana," ungkapnya, seperti dikutip Investopedia.

Setelah lulus pada tahun 1990an, Ma mengandalkan kemampuan bahasa Inggrisnya untuk mengajar Bahasa Inggris di universitas lokal yang pernah dia kunjungi beberapa tahun sebelumnya dan memulai bisnis jasa penerjemahan.

Pintu Awal Dunia Bisnis

Pada kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat pada tahun 1995 sebagai penerjemah, Ma mulai diperkenalkan oleh temannya pada dunia Internet. Jack Ma terkejut setelah saat melihat sejumlah informasi mengenai bir dari berbagai negara, dia tidak menemukan satupun yang berasal dari China.

Ma segera melihat potensi peluang bisnis di internet dan bagaimana cara memfasilitasi usaha kecil dan menengah China agar dapat berbisnis dengan negara-negara lain di dunia. Kemudian, dia dan teman-temannya memutuskan untuk meluncurkan situs mengenai produk China secara online, yang dikenal sebagai "Chinapage", yang mencantumkan bisnis dan produk-produk dari China.

Di hari yang sama, Jack Ma mendapat pesan dari orang-orang di seluruh dunia yang meminta mereka untuk bermitra. Pengalaman tersebut mengajarkannya mengenai kekuatan internet yang luar biasa, terutama bagaimana internet dapat sangat memengaruhi perdagangan global, terutama bagi UKM.

Bermodal kepercayaan bahwa “Chinapage” akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik, Ma bermitra dengan badan pemerintah yang memiliki kontrol mayoritas. Sayangnya, entitas tersebut memiliki birokrasi yang kaku yang menahan banyak proyek visioner Ma. Dia  akhirnya meninggalkan proyek tersebut.

Setelah pergi, Ma menjadi pegawai negeri untuk waktu yang singkat di kementerian perdagangan luar negeri dan kerja sama ekonomi pada paruh kedua tahun 1990an. Di sana, dia juga membangun hubungan penting dengan orang-orang berpengaruh yang kemudian akan mempengaruhi kehidupan dan usaha bisnis Ma; salah satunya adalah anggota pendiri Yahoo, Jerry Yang.

Pada tahun 1999, setelah keluar sebagai pegawai negeri, Ma kembali mencoba peruntungan pada bisnis berbasis internet dengan mengumpulkan 18 orang (termasuk dirinya dan istrinya) di rumahnya dan membangun Alibaba dengan tujuan memfasilitasi perdagangan internasional untuk usaha kecil dan menengah yang berbasis di China.

Jack Ma, Pengajar Bahasa Inggris yang Jadi Bos Raksasa e-Commerce

Sumber: Bloomberg
 

Perkembangan Alibaba

Alibaba lahir dari impian Jack Ma yang tidak terpenuhi untuk menggunakan internet dalam memfasilitasi kegiatan bisnis bagi UKM China dan frustrasi dengan birokrat pemerintah yang bekerja sama dengan perusahaan patungan sebelumnya (Chinapage).

Pada tahap awal Alibaba, Ma mencoba menggalang modal di Silicon Valley, pusat teknologi di Amerika Serikat dan mendapat penolakan. Model bisnisnya pun dianggap tidak menguntungkan dan tidak layak dipertahankan oleh banyak orang pada saat itu. Akhirnya, Ma berhasil mengajak Goldman Sachs dan Softbank untuk menginvestasikan US$ Juta dan US$20 Juta di Alibaba.

Pada tahun 2003, Ma dan timnya memulai sebuah situs lelang online bernama "Taobao.com" untuk menantang dominasi e-commerce eBay yang telah memiliki bagian terbesar pasar lelang online di China. Taobao menawarkan pasar bebas biaya bagi jutaan pedagang online, dan hal itu membuat Alibaba mengalami tekanan finansial yang signifikan.

Agar tetap bertahan, Jack Ma dan timnya mulai menawarkan layanan ekstra berbayar (misalnya halaman web kustom ke pedagang online) dengan biaya kecil. Ma dan timnya memenangkan pasar China dalam waktu kurang dari lima tahun, dan eBay kemudian hengkang dari China.

Jack Ma mengungkapkan periode yang menantang ini pada sebuah video YouTube dalam wawancaranya dengan Charlie Rose, yang menyatakan bahwa "Jika eBay adalah hiu di Samudera, Kami (Alibaba dan Taobao) adalah buaya di Sungai Yangtze." Sejak saat itu, Alibaba telah menciptakan banyak anak perusahaan melalui pertumbuhan organik (seperti Tmall dan AliExpress) serta akuisisi.

Setelah Jack Ma dan Alibaba melakukan reorganisasi operasi mereka dan membuat eBay hengkang dari China setelah beberapa tahun berbisnis, dengan bantuan Jerry Young dari Yahoo, Ma berhasil mendapatkan investasi US$1 miliar dari Yahoo untuk 40% saham di Alibaba pada tahun 2005. Selain mendapatkan dana penting untuk membantu Alibaba menjalankan strategi pertumbuhan internasionalnya, Investasi tersebut membuat valuasi Alibaba naik menjadi US$2,5 miliar.

Catat Sejarah

Pada tahun 2014, Jack Ma dan timnya berhasil mengumpulkan lebih dari US$25 miliar dalam penawaran umum perdana (IPO) Alibaba di bursa saham Amerika Serikat. Angka ini merupakan angka IPO terbesar dalam sejarah dunia.

Ma dan timnya mengubah kelompok induk Alibaba menjadi konglomerasi besar dengan mengakuisisi banyak perusahaan kecil dari teknologi yang terkait dengan logistik dan sekitarnya.

Berkat bisnisnya ini, Jack Ma menduduki orang terkaya nomor 14 di dunia, berdasarkan Bloomberg Billionaire Index, dengan total kekayaan mencapai US$48,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper