Bisnis.com, JAKARTA - Pinjaman dari China Development Bank untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan bakal masuk dalam 10 hari ke depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengungkapkan proses pencairan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebelumnya menunggu proses pembebasan lahan di Halim, Jakarta Timur, selesai. Saat ini, proses tersebut telah diselesaikan sehingga proses pembangunan terowongan atau tunel dapat segera dilanjutkan.
“Insya Allah bisa narik pinjaman dari CDB dalam 10 hari ke depan,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Rini menjelaskan bahwa pembangunan tunel sudah mulai di empat titik. Terowongan ke lima berada di daerah Halim dan pengerjaannya paling sulit memakan waktu 26 bulan.
Pembebesan lahan di Halim, sambungnya, baru diselesaikan pada pekan lalu. Dengan demikian, pembangunan tunel di Halim bisa segera dimulai pekan depan.
Dia mengakui pembebasan lahan memang menjadi isu berat. Apalagi, dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terdapat beberapa titik yang telah dipegang oleh developer.
“Jadi saat negoisasi [developer] maunya ada stasiun disitu. Tetapi, sekarang semua sudah selesai,” jelasnya.
Menurut catatan Bisnis, nilai investasi proyek kereta cepat sebesarUS$5,14 miliar atau setara Rp70,8 triliun. Dana investasi itu akan dipenuhi dari setoran modal sebesar 25% dari pemegang saham KCIC dan sisanya sekitar 75% akan dibiayai pinjaman perbankan.
Besaran pinjaman diperkirakan mencapai Rp50 triliun yang terdiri atas 60% berdenominasi US$ dengan bunga tetap 2% per tahun. Jangka waktu pengembalian mencapai 40 tahun termasuk grace periode 10 tahun.