Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan industri pengelola limbah plastik meyakini pencampur olahan plastik ke dalam aspal dapat menekan limbah plastik di laut hingga 70%.
Asia Pacific Commercial Vice President Dow Packaging and Specialty Plastics Bambang Candra mengatakan pihaknya bersama asosiasi berkomitmen membantu pemerintah Indonesia mengurangi limbah sampah plastik di laut. Target pemgurahan sampah plastik di laut ini ditargetkan tercapai pada 2025.
“Produsen tidak membuat plastik dengan maksud melihatnya terbuang di laut dan kami menyadari peran besar yang harus dimainkan oleh sektor industri untuk mengakhiri limbah plastik laut pada tahun 2035,” kata Bambang melalui keterangan tertulis, Selasa (9/1/2018).
Apalagi, kata dia, ketetapan pada KTT Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Summit) yang diadakan awal bulan ini menyatakan pencemaran plastik menjadi masalah serius saat ini harus disikapi dengan serius oleh multi sektor.
Dia menyampaikan berdasarkan penelitian, limbah plastik di Indonesia akan mencapai 9,52 juta ton pada tahun 2019. Plastik ini setara dengan 14% dari total limbah yang akan dihasilkan di Indonesia. "Padahal, limbah plastik sebanyak itu dapat dimanfaatkan untuk membuat jalan sepanjang 190.000 kilometer," katanya.
Dia mengatakan, keberhasilan pemprosesan plastik menjadi aspal oleh Dow bersama sejumlah pihak diharapkan menjadi penggerak agar ekonomi berkelanjutan dapat diterapkan dan mencapai target yang sudah ditetapkan.