Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Farmasi Tahun Ini Bakal Tumbuh 6,46%

Kementerian Perindustrian optimistis industri farmasi dalam negeri dapat tumbuh melebihi pertumbuhan sepanjang tahun lalu.
Ilustrasi obat/JIBI
Ilustrasi obat/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian optimistis industri farmasi dalam negeri dapat tumbuh melebihi pertumbuhan sepanjang tahun lalu.

Direktur Industri Kimia Hilir Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan industri farmasi di Indonesia masih menjanjikan. Sepanjang tahun lalu, pada kuartal I industri farmasi tumbuh 7,8% dengan kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp45 triliun.

Pada  kuartal II, industri farmasi tumbuh 7,3% dengan konribusi terhadap PDB senilai Rp46 triliun, tetapi pada kuartal ketiga industri ini mengalami perlambatan sebesar 3,28% dengan nilai kontribusi terhadap PDB yang tetap di angka Rp46 triliun. 

Untuk kuartal akhir 2017, Kemenperin meyakini industri farmasi tumbuh 6% hingga 7% dengan kontribusi terhadap PDB sekitar Rp47 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan secara kumulatif pada 2017 diproyeksikan sebesar 6% dengan kontribusi PDB di atas Rp180 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan kontribusi PDB pada 2016 yang senilai Rp173 triliun

“Untuk 2018, industri farmasi akan tumbuh sekitar 6,46%,” ujarnya, Selasa (9/1/2018).

Guna mendorong pertumbuhan industri farmasi dalam negeri, saat ini Kemenperin tengah menggodok aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) khusus industri farmasi sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Percepatan Industri Kesehatan.

Dengan aturan tersebut, Kemenperin mengharap akan banyak investasi masuk pada tahun ini. “Target investasi untuk industri ini sekitar Rp6 triliun pada 2018,” kata Taufiek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper