Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Malaysia Bentuk Gugus Tugas Bangun Perbatasan

Pemerintah Indonesia dan Malaysia bersepakat membentuk gugus tugas atau task force untuk mempercepat pembangunan wilayah perbatasan.
Warga pelintas batas mengantre di depan loket kedatangan imigrasi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Indonesia - Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (5/12/2015). Setidaknya 1.000 hingga 1.500 orang per hari keluar masuk perbatasan Indonesia - Malaysia melalui PPLB Entikong./Antara-Ismar Patrizki
Warga pelintas batas mengantre di depan loket kedatangan imigrasi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Indonesia - Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu (5/12/2015). Setidaknya 1.000 hingga 1.500 orang per hari keluar masuk perbatasan Indonesia - Malaysia melalui PPLB Entikong./Antara-Ismar Patrizki

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Malaysia bersepakat membentuk gugus tugas atau task force untuk mempercepat pembangunan wilayah perbatasan.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan task force bersama dibentuk agar kerja sama pembangunan kawasan perbatasan dapat segera terealisasi di lapangan.

“Baik terkait upaya meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan maupun pengembangan kapasitas SDM-nya [sumber daya manusia],” ujar Eko, seperti dikutip dalam laman resmi kementeriannya, Kamis (4/1/2018).

Kesepakatan tersebut dilakukan saat pihaknya menerima kunjungan Menteri Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Bin Yaakob di kantor Kemendesa PDTT, Jakarta.

Menurutnya, kerja sama pembangunan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia akan fokus pada pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan. Mereka akan mengembangkan produk unggulan yang sesuai potensi desa-desa di wilayah perbatasan.

Pengembangan produk unggulan diyakini memberikan dampak pada skala ekonomi yang lebih besar. Produk-produk tersebut akan diarahkan untuk diserap langsung oleh pasar Malaysia. Begitu juga sebaliknya bagi produk asal Malaysia.

Menteri Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Bin Yaakob menilai berbagai program pemerintah Indonesia, seperti alokasi dana desa, program unggulan kawasan perdesaan (prukades) hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah berdampak positif.

“Saya melihat bagaimana dari program itu sudah banyak capaian dalam pembangunan perekonomian di perdesaan melalui BUMDesnya,” katanya.

Dalam membangun kawasan perbatasan, lanjutnya, akan segera dibentuk pula joint committee Kemendes PDTT dan Kementerian KLBM Malaysia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper