Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Motor Proyeksikan Pertumbuhan Tipis Hanya 4%

Hyundai Motor Company memproyeksikan penjualan produknya akan tumbuh tipis sebesar 4% pada 2018.
Hyundai Motor/Istimewa
Hyundai Motor/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Hyundai Motor Company memproyeksikan penjualan produknya akan tumbuh tipis sebesar 4% pada 2018.

Proyeksi tersebut menandakan bahwa induk perusahaan dari Kia Motors tersebut lebih realistis dalam menghadapi tahun ini. Pasalnya,perusahaan asal Korea Selatan itu telah mengalami pukulan dari sisi penjualan pada tahun lalu. Tercatat, penjualan mobil buatan Hyundai pada 2017 anjlok 7% dari 2016.

“Kondisi pasar diperkirakan masih akan cukup sulit bagi kami. Perlambatan pertumbuhan penjualan mungkin masih akan terjadi di pasar utama kami seperti AS dan China,” tulis Hyundai Motor dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Reuters (2/1/2017).

Dia menambahkan, sentimen negatif lain akan muncul dari potensi diberlakukannya kebijakan proteksinsime di sejumlah negara-negara besar.

Seperti diketahui pada tahun lalu, Hyundai dan Kia menargetkan penjualan gabungan akan mencapai 8,25 juta. Namun, target itu gagal tercapai karena hingga akhir 2017 realisasi penjualan hanya menembus 7,25 juta.

Penurunan penjualan tersebut di antaranya terjadi karena menurunnya minat konsumen pada produk mobil SUV, yang selama ini menjadi andalan Hyundai. Selain itu, perdagangan juga cukup terdampak oleh sentimen geopolitik.

Penurunan minat pada produk SUV keluaran Hyundai sangat terasa di AS pada tahun lalu. Sementara itu, permintaan dari China melorot karena meningkatnya ketegangan gepolitik dengan pemerintah Korsel.

Dalam kasus ini, Beijing memutuskan untuk membatasi impor produk asal Negeri Ginseng lantaran negara tersebut memasang sistem anti-rudal milik AS.

"Target tahun ini untuk Hyundai dan Kia lebih rendah dari perkiraan. Target itu tampak cukup konservatif, yang mencerminkan pemulihan yang lamban di China dan kesulitan untuk memacu kembali penualan di AS," kata Kim Jin-woo, analis di Korea Investment & Securities.

Akibat proyeksi Hyundai yang terbilang tak terlalu optimistis tersebut, saham Hyundai Motor harus turun 4,2% pada Selasa (2/1) di Bursa Korsel. Adapun, pada saat yang sama saham Kia Motors turun 2,1%.

Di sisi lain, menguatnya nilai tukar won terhadap dolar AS juga diperkirakan akan menekan penjualan Hyundai. Produk otomotif itu akan tersaingi oleh produk-produk asal Jepang, yang harganya relatif lebih rendah karena nilai tukar yen yang masih melemah.

Sementara itu, Ketua Hyundai Motor Group Chung Mong-koo mengatakan bahwa pihaknya akan secara aktif memasuki pasar baru seperti Asia Tenggara.

Soalnya, kawasan tersebut relatif lebih aman untuk berbisnis karena memiliki pangsa pasar yang besar dan tidak memberlakukan kebijakan proteksionisme. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper