Bisnis.com, JAKARTA -- Beban puncak listrik di wilayah Jakarta Raya diprediksi akan turun 30% pada Hari Natal dan Tahun Baru 2018 karena sepinya aktifitas bisnis dan industri di wilayah ibu kota.
General Maneger PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad mengatakan, beban puncak listrik Jakarta mencapai 5.000 megawatt (MW) pada hari biasa. Sementara saat Natal dan tahun baru nanti, beban puncak hanya mencapai 3.500 MW.
"Saat Natal dan Tahun Baru, aktifitas perkantoran, bisnis dan industri bakal sepi. Beban puncak bisa menurun 30% dari beban puncak pada hari biasa. Kondisi seperti ini juga terjadi pada hari besar lainnya," katanya saat diwawancarai bisnis di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Namun, pada jam-jam tertentu, seperti saat malam menyambut Tahun Baru, beban puncak bisa meningkat hingga 6.000 MW. Ini disebabkan banyaknya acara penyambutan tahun baru yang digelar kalangan komunitas dan bisnis.
Menurut Ikhsan, konsumen tidak perlu khawatir karena PLN akan menyiapkan daya listrik dari pembangkit-pembangkit di luar Jakarta, seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ikhsan menyebutkan, aliran listrik Jakarta terkoneksi dengan jaringan Jawa-Bali. Saat ini, daya cadangan (reserve margin) di Jawa-Bali mencapai 32%.
Sementara itu, PLN juga menggandeng Polda Metro Jaya untuk mengamankan aset saat Natal dan Tahun Baru. PLN telah melakukan tanda tangan nota kesepahaman (momeranduk of understanding/MoU).
"Ada beberapa bentuk kerja sama yang kita jalin dengan Polda Metro Jaya. Salah satunya, untuk mengemankan aset saat perayaan Natal dan Tahun Baru juga," sambung Ikhsan.