Bisnis.com, JAKARTA — Artha Graha Grup, perusahaan yang dikendalikan oleh taipan Tomy Winata menjalin kerja sama dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Hyundai.
Kerja sama itu juga sebagai batu loncatan Hyundai memasuki pasar kendaraan komersial di Indonesia. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada 12 Desember 2017 di KBRI Seoul.
Turut hadir menyaksiksn pendandatanganan tersebut, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, Duta Besar Indonesia Umar Hadi, Penanggung Jawab Komersial Bisnis Hyundai Motors Han Seong-kwon, Kepala Divisi Ekspor Hyundai Motors Lee Inchul, perwakilan dari AG Grup Iki Wibowo serta beberapa pejabat teras Korsel.
Duta Besar Indonesia Umar Hadi menyatakan bahwa pembentukan joint venture antara perusahaan Indonesia dan Korea Selatan diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara.
Penandatanganan ini merupakan salah satu implementasi dari hubungan kedua bangsa yang semakin akrab.
Dengan dilakukannya kerja sama itu, Hyundai Motor berharap bisa membangun jaringan penjualan dan layanan yang solid serta perakitan dan basis produksi di Indonesia, di mana pasar berkembang dengan pesat, sehingga dapat dengan cepat merespon permintaan pasar.
Dalam analisa Hyundai, banyaknya proyek di Indonesia terutama di sektor tambang menjadikan permintaan akan kendaraan komersial semakin meningkat.
Diperkirakan, kebutuhan industri kendaraan komersial di Indonesia, yang mencapai 70.000 unit pada tahun lalu, diperkirakan akan tumbuh menjadi 76.000 unit pada 2017 dan melebihi 100.000 unit pada 2020.
Selain itu, perusahaan patungan yang baru dibentuk ini dimaksudkan sebagai basis ekspor strategis untuk negara-negara lain di sekitar Indonesia dan akan memulai eksplorasi pasar baru secara penuh. Untuk itu, Hyundai Motor dan AG Grup akan membentuk perusahaan joint venture khusus dalam kendaraan komersial mulai Mei tahun depan.
Untuk meminimalkan biaya investasi dan risiko, produksi dilakukan dengan metode produksi setengah jadi (CKD/Complete Knock Down).
Mesin dan komponen utama direncanakan diproduksi di pabrik dalam negeri. Melalui pengiriman yang efisien, volume ekspor akan meningkat dan tingkat operasi pabrik perakitan lokal pun akan meningkat.
“Perusahaan serta pabrik perakitan Hyundai Truk dan Bus di tahap awal akan mampu melahirkan Truk XCIENT dan ALL New MIGHTY sebanyak 2.000 unit per tahun. Adalah kebanggan bagi kita bangsa Indonesia untuk bisa bekerja sama dengan Hyundai yang merupakan industri otomotif terbesar ke-5 di dunia. Untuk tahap awal, pabrik ini diperkirakan sekitar 500 tenaga kerja,” kata Iki Wibowo.
Persiapan yang dilakukan Artha Graha sudah matang. Direncanakan, lokasi Pabrik Hyundai Commercial Car di Indonesia akan berlokasi di Kawasan Industry Artha Industrial Hill (AIH) di Karawang Jawa Barat.
Kepala Divisi Ekspor Hyundai Motors Lee Inchul menyatakan bahwa pihak Hyundai Motors akan secara aktif mendukung usaha Joint Venture di Indonesia untuk menjadi jembatan bagi kerjasama ekonomi bilateral.
Dia menyatakan bahwa pasar Indonesia akan dijadikan sebagai gerbang pembuka untuk kemudian masuk ke negara sekitar.