Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

USAHA KECIL MENENGAH: Indonesia-Korea Selatan Dukung UKM Manufaktur

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan bekerja sama mendukung pengembangan Usaha Kecil Menengah manufaktur Tanah Air lewat kerja sama pelatihan dan alih pengetahuan.
Perajin menyelesaikan pembuatan batik cap di Desa Parakanyasag, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/9)./ANTARA-Adeng Bustomi
Perajin menyelesaikan pembuatan batik cap di Desa Parakanyasag, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (12/9)./ANTARA-Adeng Bustomi

 

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan bekerja sama mendukung pengembangan usaha kecilmMenengah manufaktur Tanah Air lewat kerja sama pelatihan dan alih pengetahuan.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan kemitraan tersebut dilakukan untuk para usaha kecil menengah (UKM) manufaktur yang bergerak di industri otomotif serta mold and die (cetakan plastik dan cetakan aluminium).

"Ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara ASEAN Coordinating Committee on Micro Small Medium Entreprises (ACCMSME) dengan Korea Selatan. Pada 2016-2017 ini, Indonesia menjalankan program Technology Advice and Solution from Korea (TASK) yang dijalankan oleh Korea Institute for Advancement Technology (KIAT)," ujar dia dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (10/12/2017).

Program TASK-KIAT diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing dan kehadiran produk UKM nasional di pasar internasional.

Pada 2016, terdapat 6 UKM Indonesia yang terpilih mengikuti KIAT. Sementara itu, tahun ini hanya ada 4 pelaku usaha yang ikut serta dan berkesempatan mengunjungi perusahaan manufaktur Korea Selatan untuk melihat secara langsung perkembangan teknologi di negara itu. UKM yang terpilih juga memiliki peluang untuk menjalin kerja sama Business to Business (B2B) dengan perusahaan Korea Selatan.

Program TASK-KIAT diyakini dapat memberikan solusi nyata bagi pelaku UKM Indonesia karena membantu memberikan akses kepada ahli dan perusahaan dari Negeri Ginseng. Para ahli serta perwakilan industri dari Korea Selatan bisa melihat langsung permasalahan yang ada serta memberikan solusi teknis dan alih pengetahuan.

Selain itu, perusahaan Korea Selatan yang berpartisipasi juga memberi kesempatan kepada UKM Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan lewat kunjungan langsung. Saat ini, sedang dibahas pula kemungkinan dilakukannya program magang sebagai bagian dari kemitraan tersebut.

Wayan mengungkapkan sebenarnya pihaknya mengusulkan 20 UKM di bidang tersebut sebagai calon peserta program. Namun, tidak semuanya terpilih.

Adapun keempat UKM yang ikut serta TASK-KIAT pada 2017 adalah PT Bahana Unindo Teknik, PT Kreasi Presisi Metalindo, PT Aristo Satria Mandiri, dan PT Eran Teknikatama.

Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kedua negara berencana melanjutkan program ini untuk periode 2019-2020. Wayan menerangkan pihaknya telah mengirimkan usulan sektor yang dapat menjadi fokus untuk program TASK-KIAT selanjutnya yakni suku cadang otomotif, pengolahan makanan, tekstilm dan peralatan listrik.

Usulan-usulan itu diklaim telah disampaikan ke Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper