Bisnis.com, KAB. BATU BARA - PT Inalum (Persero) menyatakan penghiliran mineral mampu meningkatkan nilai tambah komoditas secara signifikan.
Carry EF Mumbunan, Direktur Umum dan SDM Inalum menjelaskan penghiliran bauksit hingga menjadi aluminium penting untuk dilakukan. Pasalnya, nilai tambah yang dihasilkan di dalam negeri sangat tinggi.
"Kalau bauksit itu harganya sekitar US$25-US$30 per ton. Kalau jadi alumina sekitar US$350 per ton. Setelah jadi aluminium, harganya naik lagi jadi sekitar US$2.100 per ton," ujarnya.
Bahkan, dia berharap proses penghiliran bauksit tersebut tidak hanya berhenti hingga aluminium batangan saja. Lebih lanjut, pengolahan hingga produk berbasis aluminium seperti velg kendaraan bermotor dan komponen kelistrikan bisa langsung dilakukan.
Adapun sampai saat ini Inalum masih mengimpor alumina dari Australia. Carry berharap pihaknya tidak perlu mengimpor alumina lagi setelah smelter yang mengolah bauksit menjadi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dibangun bersama PT Antam Tbk., selesai dibangun.