Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Orang di Negara Maju Kaya Sebelum Tua, Negara Berkembang Sebaliknya

Vietnam 15 tahun lagi juga mengalami aging population. Sayangnya, emerging country, they are getting older before getting rich. Berbeda dengan negara maju yang sudah kaya dulu sebelum tua
Wakil Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika Soebronto Laras (dari kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto, berjalan memasuki ruangan acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12)./JIBI-Dwi Prasety
Wakil Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika Soebronto Laras (dari kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto, berjalan memasuki ruangan acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12)./JIBI-Dwi Prasety

Bisnis.com, JAKARTA-- Aging population menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tren dunia, khususnya negara-negara maju.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan saat ini populasi negara-negara maju semakin banyak dikuasai oleh orang berusia lanjut.

"Dari 7 menjadi 9 miliar dalam 3 dekade mendatang. Aging population is a problem, biasanya mereka lebih banyak membutuhkan services kesehatan," kata Sri Mulyani.

Hal itu, disampaikan Sri Mulyani saat menjadi keynote speaker dalam seminar Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 bertajuk "Keseimbangan Baru Ekonomi Digital" yang diselenggarakan di Raffles Hotel Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.

Dalam hal ini Sri Mulyani menuturkan negara-negara seperti China, Jepang dan Eropa mengalami aging population lebib cepat dibanding negara-negara di Amerika seperti AS.

Disisi lain sejumlah negara berkembang seperti Vietnam juga mengalami hal serupa.

"Vietnam 15 tahun lagi juga mengalami aging population. Sayangnya, emerging country, they are getting older before getting rich. Berbeda dengan negara maju yang sudah kaya dulu sebelum tua."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper