Bisnis.com, TARAKAN - Kerja sama bidang ekonomi bisnis yang dibangun empat negara Asean yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina dinilai kian baik.
Hal itu merupakan hasil pertemuan puncak Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang dihadiri para menteri bidang ekonomi dari keempat negara.
Pertemuan BIMP-EAGA ke-21 menghasilkan kesepakatan peningkatan kerja sama di delapan bidang yaitu pariwisata, perdagangan, investasi transportasi, ketenagalistrikan, teknologi informasi dan komunikasi, pertanian, lingkungan, serta kebudayaan dan pendidikan.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan produk dari negara tetangga Malaysia bisa beredar diperjualbelikan di Kaltara mengingat wilayah Kaltara yang berbatasan langsung dengan daratan Malaysia.
“Tergantung dong, barang yang diperdagangkan selama itu boleh, ya boleh,” ujar Darmin usai memimpin pertemuan para menteri pada kegiatan BIMP-EAGA di Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tarakan, Kaltara, Minggu (3/12/2017).
Namun, kata dia, semua itu ada aturan yang berlaku. Apakah barang Malaysia yang diperdagangkan mengikuti prosedur perdagangan jasa.
Dia menekankan kalau memang ada barang luar yang tidak mengikuti prosedur atau aturan, sudah pasti akan menjadi masalah.
Sementara, pada pertemuan BIMP-EAGA di Kaltara, tidak ada membahas atau mengatur regulasi lintas keempat negara.
“Kalau regulasi, tidak ada diatur di sini (BIMP-EAGA). Hanya membahas teknis antarnegara. Tapi, secara prinsip kami bicarakan,” ujarnya.
Darmin juga mengungkapkan Kaltara memiliki sumber energi. Walaupun harus membangunnya sendiri, tentu masih perlu waktu.
“Jadi, kalau antara Kaltara dengan Sabah (Malaysia), pasti perdagangannya harus kami fasilitasi. Supaya memudahkan apa yang bisa kami jual ke sana, dan apa yang bisa mereka jual ke sini,” ungkapnya.