Bisnis.com, BOGOR — Pemerintah Indonesia menggandeng Denmark dalam pengembangan energi baru terbarukan dengan tenaga angin dan pemanfaatan limbah sampah.
Presiden Joko Widodo mengatakan energi terbarukan menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Denmark Lars L. Ramussen. Kerja sama akan difokuskan pada target jangka panjang pemenuhan energi baru terbarukan dan konservasi energi.
"Pengembangan kerja sama di energi bayu merupakan salah satu prioritas," kata Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan pers bersama di Hall Teratai Istana Kepresidenan, Selasa (28/11/2017).
Dia menambahkan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan hidup. Kesepakatan tersebut telah dikukuhkan dalam nota kesepahaman.
Kerja sama tersebut, lanjutnya, manajemen pengelolaan limbah dan sampah plastik menjadi energi dan proyek pelestarian Hutan Harapan di Jambi. Selain itu, kerja sama di bidang lingkungan hidup antar universitas dan kerja sama di bidang manajemen air.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut Denmark sangat ahli dalam pemanfaatan energi angin. Saat ini 40% pasokan energi negara Nordik tersebut berasal dari angin dengan persentase yang meningkat setiap tahun.
"Besok akan ada pertemuan yang melibatkan Menteri ESDM," kata Retno.
Dalam kesempatan yang sama, PM Ramussen menegaskan telah menyepakati kerja sama circular economy dan pengelolaan sampah melalui Bank Dunia.
"Denmark akan mendukung Indonesia untuk mencapai ambisi mengurangi sampah plastik di lautan sebanyak 70% pada 2025," ujarnya.
Pihaknya juga mengundang Presiden Jokowi ke Denmark pada tahun depan untuk mengunjungi Partnership for Green Growth and Global Goals (P4G) Summit.
Menurutnya, dunia membutuhkan Indonesia di masa depan untuk menjaga agar Bumi tetap layak dihuni generasi mendatang.