Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan menyiapkan tiga langkah antisipatif untuk menjaga pergerakan harga memasuki Natal dan tahun baru.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan berdasarkan pengalaman empiris harga bahan pokok (bapok) menjelang perayaan Natal dan tahun biasanya tidak mengalami kenaikan signifikan. Permintaan hanya mengalami peningkatan di daerah-daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal.
“Pemerintah tetap perlu menempuh tiga langkah antisipatif untuk menghadapi momen ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/11).
Tjahya menjelaskan langkah pertama yang ditempuh adalah mengidentifikasi ketersediaan pasokan dan memantau harga secara nasional di masing-masing daerah. Kedua, mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok atau gangguan distribusi.
“Serta meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kadaluwarsa, barang selundupan, serta barang impor yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan,” jelasnya.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri sebelumnya memprediksi kenaikan harga bapok setiap tahunnya biasa terjadi memasuki akhir November atau menjelang Natal dan Tahun Baru. Komoditas yang diprediksi bakal merangkak naik antara lain beras, minyak goreng, gula, bawang, dan cabai.
Lonjakan permintaan kebutuhan pokok, imbuhnya, diperkirakan mencapai hingga 50% dibandingkan dengan hari biasa. Akan tetapi, kenaikan tersebut masih jauh lebih kecil ketimbang saat memasuki Ramadan dan Lebaran.