Bisnis.com, CIREBON - Penguasaan Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi yang kurang mumpuni membuat pelaut Indonesia kalah bersaing di pasar internasional.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Arifin Soenardjo mengatakan pelaut Indonesia tidak canggih IT dan bahasa Inggris, untuk itu kebanyakan dikuasai oleh pelaut Filipina.
"Pelaut kita kurang bisa IT dan Bahasa Inggris, padahal dua keterampilan ini sangat penting," kata Soenardjo di Cirebon, Minggu (26/11/2017).
Dia mengatakan pelaut Indonesia saat ini masih ketinggalan jauh dengan pelaut dari Filipina, karena mereka mempunyai penguasaan IT dan Bahasa Inggris yang baik.
Menurutnya saat ini Filipina merupakan penguasa pangsa pasar dunia dengan para pelautnya yang bekerja hampir di semua negara yang mempunyai perusahaan pelayaran.
"Karena segi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kita tidak kalah, namun IT dan Bahasa Inggris kita yang kurang," tuturnya.
Baca Juga
Dengan adanya pesaing tersebut, Indonesia harus mencetak para pelaut yang mempunyai jabatan atau perwira di kapal.
Selama ini kata dia, pelaut yang dikirimkan yaitu pelaut rating dasar, seperti juru mudi, kru kapal dan untuk perwira sangat jarang ditemukan.
"Selama ini kita hanya mengirim pelaut yang rating dasar atau supporting yaitu kelas di juru mudi, bukan yang perwira," katanya.
"Saat ini kurang lebih ada 25 ribu pelaut di kapal ikan, seperti Taiwan, Korea, Jepang dan lainnya," kata Soenardjo lagi.