Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan penyelesaian ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) selesai pada 2019.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto mengatakan proyek jalan tol Cisumdawu ini merupakan proyek strategis nasional.
Ruas tol Cisumdawu memiliki panjang
61,6 kilometer yang dibagi dalam enam sesi dimana sesi I dan sesi II sepanjang 28,05 kilometer merupakan porsi pemerintah sedangkan sesi III hingga VI dengan panjang 32,60 kilometer porsi badan usaha yakni PT Citra Karya Jabar Tol.
"Seksi I dan II digarap oleh pemerintah guna menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi. Tadinya tidak layak secara finansial tetapi kami buat layak secara finansial sehingga ada VGF. Kami tahu supaya layak secara finansial maka harus ada yang dibebaskan oleh pemerintah," ujarnya seusai penandatangan kontrak dengan China, Jumat (23/11).
Untuk mencapai target penyelesaian tol tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menggandeng Pemerintah China untuk mendanai pembangunan tol Cisumdawu seksi I fase III senilai Rp2,23 triliun untuk sepanjang 10,575 kilometer.
Baca Juga
Saat ini, progress pembebasan lahan seksi I Fase III baru mencapai 37,43% per November 2017 dari kebutuhan lahan 194,36 kilometer, namun Pemerintah berkomitmen dalam penyelesaian pembebasan lahan.
"Lahan yang sudah ada dapat dikerjakan, dan lahan sisa bisa dapat diselesaikan sekaligus penyedia jasa tidak ada permasalahan dan secara pararel dapat diselesaikan," ucap Arie.