JAKARTA--Alfamart menjalin kesepakatan kerja sama dengan tujuh bank yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Sinarmas, dalam pemberdayaan warung tradisional.
Sebelumnya, Indogrosir telah mengambil langkah serupa pada awal November 2017.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan Kementerian Perdagangan mengapresiasi langkah yang diambil Alfamart yang merupakan wujud nyata kepedulian sekaligus keberpihakan ritel modern dan perbankan dalam pemberdayaan warung tradisional dan perkembangan pelaku UMKM, serta menciptakan ekonomi berkeadilan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menekankan bahwa ritel modern dan perbankan harus saling bahu-membahu, menopang tumbuh dan berkembangnya warung sebagai bagian dari kebijakan Pemerintah guna mengatasi ketimpangan yang terjadi di sektor ritel.
Berdasarkan data Nielsen Indonesia, pada 2014 terdapat lebih dari 3 juta warung yang harus mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan terutama ritel modern yang disinyalir menimbulkan persaingan tidak sehat dengan warung.
“Pemerintah menaruh perhatian serius terhadap keberlangsungan usaha tiga juta warung yang tidak mampu bersaing dengan ritel modern. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh pelaku usaha ritel modern dalam semua format untuk wajib ikut membantu keberadaan warung tradisional,” kata Mendag Enggar, Sabtu (18/11).
Menyambut baik kerja sama yang terjalin, Roy Mandey selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memberi dukungan sepenuhnya atas program kemitraan antara ritel modern, perbankan, dan warung tradisional ini.
Penyerahan bantuan modal dari perbankan kepada warung tradisional dilakukan hari ini, Sabtu (18/11) di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang. Pada acara ini, penyerahan bantuan modal dilakukan secara simbolis oleh BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, serta Bank Sinarmas kepada warung tradisional.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. selaku pengelola lebih dari 13.000 toko Alfamart siap menjalankan kemitraan dengan warung tradisional, bahkan akan dikembangkan juga dengan merevitalisasi warung tradisional di berbagai daerah di Indonesia.
"Dengan dukungan berbagai pihak, tentunya akan lebih banyak warung tradisional yang bisa dirangkul melalui program kemitraan ini. Lebih dari itu, kami berharap program ini tidak hanya menjadi besar tetapi juga berkelanjutan," ujar Roy Mandey.