Bisnis.com, JAKARTA-- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan bersifat fleksibel dalam menyeragamkan golongan konsumen listrik rumah tangga non subsidi 1.300 volt ampere (VA) ke atas.
Adapun PLN akan menyeragamkan golongan konsumen dari 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 VA menjadi 5.500 VA. Sedangkan 5.500 VA akan naik ke 6.600 VA dan 6.600 VA akan naik jadi lost stroom.
Saat ini, pelanggan PLN yang non subsidi (tidak termasuk 900 VA) berjumlah 13,5 juta pelanggan yang terdiri dari 9,8 juta pelanggan dari golongan 1.300 VA, 2,5 juta pelanggan dari 2.200 VA, 970.000 pelanggan dari 3.500 VA dan 5.500 VA dan 208.000 pelanggan 6.600 VA dan lost stroom.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan PLN tidak akan memaksa pelanggan non subsidi jika tidak ingin dinaikkan dayanya.
"Kalau tidak mau, ya gak papa. Kita tidak akan memaksa. Kalau yang mau naik tidak ada beban, ya, gratis," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjawab wartawan, Kamis (16/11).
Sofyan mengakui, selama ini, pelanggan mengalami kesulitan dalam menaikkan harga listrik karena harganya mahal. PLN sempat memberikan diskon 75% kenaikan daya.
Baca Juga
"Nanti, akan digratiskan. Sekali lagi saya bilang, kalau tidak mau ya gak papa."
Menurut Sofyan, keuntungan lainnya adalah PLN akan memberikan secara gratis instalasi miniature circuit breakers (MCB) yang merupakan alat untuk menaikkan daya.
PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah membahas wacana ini dengan pemerintah.
Menurut Sofyan, pihaknya terus menampung kritikan dan masukan demi melancarkan program ini.
"Jadi, kebijakan ini bisa berubah. Ini masih dibahas," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N. Sommeng.
Tujuan PLN dalam menyeragamkan golongan ini agar golongan listrik lebih sederhana seperti di negara ASEAN lainnya.
Menurut Sofyan, tujuan ini akan tercapai, meski PLN bersikap fleksibel. PLN akan melakukan edukasi agar masyarakat bersedia.
Selain itu, PLN juga akan melakukan sosialisasi kepada pelanggan agar menghemat pemakaian listrik.