Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 80 rumah warga Desa Puncak Jeringo yang berada di kaki Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat akhirnya dialiri listrik oleh PLN.
Dari pusat Kota Mataram, desa ini berjarak sekitar 95 km, bisa ditempuh melalui jalur darat selama tiga jam. Diakhir perjalanan, jalan ke desa ini cukup terjal dan berbatu. Sulitnya medan inilah yang membuat PLN baru bisa menyambungkan aliran listrik untuk masyarakat setempat.
Manajer PLN Rayon Pringgabaya, Firmansyah mengatakan, untuk melistriki Desa Puncak Jeringo, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 3,31 kms, dan dua gardu distribusi masing-masing berkapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).
Dari hasil pendataan, saat ini terdapat sekitar 250 KK yang belum memiliki listrik. Meski demikian PLN telah menyatakan kesiapannya untuk menyambungkan listrik untuk seluruh warga Desa Puncak Jeringo.
“Banyak dari warga yang ingin melakukan penyambungan, namun menunggu hasil panen. Tapi, dari sisi kesiapan jaringan dan pasokan daya, PLN siap.” katanya, Senin (13/11/2017).
General Manager PLN Wilayah NTB, Mukhtar menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan di Desa Puncak Jeringo dilakukan melalui Program Listrik Desa.
Baca Juga
“Ini merupakan komitmen PLN untuk menerangi seluruh negeri. Kami berusaha untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan Nusa Terang Benderang. Saat ini, Puncak Jeringo sudah terlistriki, dusun atau desa terpencil lainnya.” jelas Mukhtar.
Hingga September 2017, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 82,79% dari target tahun 2017 sebesar 80%. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pada tahun 2018, melalui program listrik desa, PLN berencana melistriki 77 dusun yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Harapannya, pada tahun 2020 rasio elektrifikasi telah mencapai 100 persen.