Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Domestik Stabil, Harga Lada Tergerus Melimpahnya Pasokan Global

Anjloknya harga komoditas lada disinyalir akibat faktor global di mana pasokan di pasar internasional melimpah sehingga turut memukul harga di dalam negeri.
Komoditas lada
Komoditas lada

Bisnis.com,JAKARTA — Anjloknya harga komoditas lada disinyalir akibat faktor global di mana pasokan di pasar internasional melimpah sehingga turut memukul harga di dalam negeri.

Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan, Deny Wachyudi Kurnia menjelaskan penurunan harga lada terjadi akibat adanya kelebihan pasokan. Namun, hal tersebut bukan terjadi di Indonesia.

Menurutnya, produksi lada domestik saat ini cenderung stabil di kisaran 75.000 ton hingga 85.000 ton per tahun. Tetapi, ada potensi kelebihan pasokan yang kemungkinan besar berasal dari Vietnam.

"Harga lada memang mencapai puncaknya pada 2015. Tren harga saat ini Rp50.000 per kg merupakan kisaran pada periode 7--8 tahun silam," ungkapnya, Senin (13/11/2017).

Deny mengatakan pemerintah memang mengharapkan harga komoditas itu kembali naik. Namun, diperlukan pemetaan rantai pasok dari tingkat petani sampai ke pasar internasional.

Saat ini, imbuhnya, masalah penanganan harga dalam wadah International Pepper Community (IPC) belum optimal. Pasalnya, negara anggota lebih memfokuskan kepada proses penanaman.

Deny menambahkan IPC bukan merupakan organisasi yang besar karena hanya beranggotakan lima negara yakni Indonesia, Sri Langka, Malaysia, Vietnam dan India. Apalagi, dana yang dimiliki sangat terbatas.

“Jadi, dengan keterbatasan sumber daya, kita juga memang terbatas dalam memajukan kerja sama untuk memperoleh harga yang remuneratif,” jelasnya.

Sepanjang 2016, Kementerian Pertanian mencatat produksi lada Indonesia menembus 82.963 ton. Jumlah tersebut dihasilkan dari total lahan seluas 167.615 hektare yang tersebar di 29 provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper