Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Arus Laut Indonesia untuk Tenaga Listrik Capai 1,4 GW

Potensi arus laut di Indonesia untik penyediaan tenaga listrik mencapai 1,4 gigawatt (GW) yang tersebar di sepuluh lokasi
Gelombang pasang air laut/wikipedia
Gelombang pasang air laut/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA-- Potensi arus laut di Indonesia untik penyediaan tenaga listrik mencapai 1,4 gigawatt (GW) yang tersebar di sepuluh lokasi

PT Arus Indonesia Raya (AIR), perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Naval Energies dalam mengembangkan industri turbin arus laut, telah melakukan studi di beberapa lokasi di Indonesia.

Terdapat beberapa wilayah yang cocok untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, teknologi ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan energi arus laut di Indonesia untuk pencapaian target bauran dari energi terbarukan 23% ditahun 2025.

"Pengembangan potensi arus laut dilakukan dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku di Indonesia," kata Rida, Jumat (10/11).

Energi arus laut yang dikembangkan oleh Naval Energies memiliki teknologi turbin sederhana, yaitu hanya memiliki satu bagian yang bergerak menggunakan air laut sebagai pelumas.

Dengan teknologi ini, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah jika dibandingkan menggunakan teknologi propeller.

Dengan menggunakan OpenHydro Open-Centre Turbine yang memiliki diameter 16 meter dan kecepatan arus sebesar 2-5 meter per detik, akan didapatkan listrik sebesar 2 mega watt (MW).

Dalam pengembangannya, turbin dapat dirangkai secara paralel untuk mendapatkan kapasitas yang optimal.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai topografi yang ideal untuk mengembangkan energi dari arus laut. Selat antara dua pulau menghasilkan potensi energi yang cukup besar.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan, saat ini telah ada investor dari Belanda yang akan membangun PLTAL berkapasitas 20 MW di Selat Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan harga 7,18 cent US$ per kWh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper