Bisnis.com, JAKARTA—Peluang investasi di Kawasan Industri Jorong, Kalimantan Selatan terbuka lebar, terutama untuk sektor agrobisnis.
Wisnu Soehardjo, President Director PT Jorong Port Development, menyampaikan potensi KI Jorong masih terbilang besar karena wilayah tersebut sedang diusulkan sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain itu, KI Jorong juga akan dilengkapi dengan fasilitas dasar yang menunjang operasional pabrikan.
"Mengapresiasi peran pemangku kepentingan yang membantu kawasan ini agar terintegrasi dengan bandara, pelabuhan, jalan, dan jalur kereta api," kata Wisnu, Kamis (9/11).
Bisnis palawija, kelapa sawit, jagung, dan bahan galian mineral, termasuk batu bara dan bijih besi. Selain itu, lokasi kawasan juga memperlancar lalu lintas logistik perusahaan melalui jalur laut. Produk dari KI ini nantinya dipasarkan untuk pasar domestik dan ekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. "Dari segi sumber energi kami dekat dengan PLN Asam Asam," katanya.
Sebelumnya, Imam Haryono, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyampaikan agar penyelesaian proyek pembangunan KI Jorong dipercepat. Akuisisi lahan menjadi masalah utama yang menghambat penyelesaian KI Jorong.
Imam menyebutkan KI Jorong akan difokuskan untuk dua sektor utama, yaitu hilirisasi besi baja dan bidang pertanian serta perkebunan.