Bisnis.com, JAKARTA-- PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara melakukan penandatanganan kerja sama dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan 10 pelanggan potensial yang berada di Provinsi Jawa Timur, NTB, dan NTT dengan total daya 129 Mega Volt Ampere (MVA)
Adapun di lokasi Jawa Timur penandatanganan kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial yaitu Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Aplus Pasific yang berlokasi di Gresik, PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Megah yang berlokasi di Pasuruan. Total daya yang akan disambung mencapai 107,4 MVA.
Di Nusa Tenggara Barat juga menandatngani kerja sama dan SPJBTL dengan empat pelanggan potensial pada sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 MVA.
Diantaranya adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berada di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei yang berlokasi di Sumbawa, serta UD. Sulindo Persada yang berlokasi di Bima.
Sementara PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur melakukan penandatangan SPJBTL dengan PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan rencana pemasangan baru sebesar 20 MVA.
"Program 35.000 MW mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik mulai diserap. Hari ini kita tanda tangan SPJBTL, khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat." ujar GM PLN Jatim Djoko R. Abumanan kepada wartawan, Selasa (7/11).
Djoko menambahkan bahwa saat ini ketersediaan daya listrik, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus. Untuk di Jawa Timur memiliki cadangan daya sebesar 2063 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 5197 MW.
Kemudian Wilayah Bali memiliki cadangan daya sebesar 512 MW, dengan beban puncak sebesar 773 MW. NTB memiliki cadangan daya sebesar 74,01 MW, dengan beban puncak sebesar 351,48 MW. Sementara untuk NTT memiliki cadangan daya sebesar 36, 95 MW, dengan beban puncak sebesar 152,57 MW.
"Metersediaan daya ini merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung ketersediaan listrik di tanah air. Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.