Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan anggaran Rp11,2 triliun dari total Rp 107,3 triliun di 2018 untuk program padat karya.
Hal itu dilakukan guna mendukung target pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyatakan, program padat karya yang dimaksud yakni:
- Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)
- Operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi
- Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW)
- Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masayarakat ( Pamsimas)
- Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas)
- Pembangunan rumah swadaya maupun Rusun dan rumah tapak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan
- Pemeliharaan rutin jalan.
Menteri Basoeki menyebutkan, nantinya,upah yang diterima masyarakat sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 160 ribu per orang per hari.
“Program padat karya tahun 2018 mampu menyerap 263.646 orang tenaga kerja atau sebanyak 20,5 juta hari orang kerja (HOK) dengan upah yang dibayarkan secara harian mencapai Rp 2,4 triliun dari total alokasi,” ujarnya.
Seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (4/11/2017), Menteri menjelaskan, Kementerian PUPR membagi program padat karya menjadi dua tipe.
Baca Juga
Padat Karya Tipe 1 dengan alokasi anggaran Rp. 6,8 triliun yang terdiri dari komponen upah dan bahan, sedikit alat bantu.
Padat Karya Tipe 2 dengan anggaran Rp 4,4 trilun yang hanya komponen bantuan bahan/ material bangunan, sedangkan tenaga kerjanya dilakukan secara swadaya oleh Masyarakat Mandiri, seperti Program Pamsimas dan Rumah Swadaya.
Alat bantu yang digunakan juga sederhana seperti cangkul, sekop, cetok, perkakas tukang. alat lainnya berupa molen.
Sementara peralatan untuk Rumah Khusus dilaksanakan secara kontraktual dan umumnya berlokasi di daerah terpencil (Nelayan, Perbatasan, MBR).
Adapun program padat karya di Kementerian PUPR antara lain terdapat (P3-TGAI) dengan nilai Rp 1,1 triliun dengan belanja upah Rp 379,7 miliar di 5.000 lokasi, dengan tenaga kerja yang akan terserap diperkirakan mencapai 62.400 orang.
Sementara proyek OP irigasi nilainya Rp 1,6 triliun terdiri dari 4.754 kegiatan dengan belanja upah Rp 664,2 miliar dan menyerap tenaga kerja 53.136 orang.
Lalu pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dengan nilai Rp 986,7 miliar, belanja upahnya Rp 418,5 miliar dengan target 44.366 km, sedangkan pemeliharaan jembatan sepanjang 397.657 meter diperkirakan mampu menyerap 26.151 orang.
Program Rumah Khusus nilai anggarannya Rp699,2 miliar dengan belanja upah Rp 157,3 miliar di 4.550 unit dan mampu menyerap 6.390 orang tenaga kerja.
Di bidang peningkatan kualitas permukiman melalui program Kotaku, Pisew, Sanimas, Paksimas, dan TPS-3R dialokasikan anggaran Rp 3,5 triliun dengan belanja upah Rp 800,6 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 115.569 orang.