Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memastikan meneruskan target pengembangan jaringan kantor cabang dengan menggandeng pengembang Green Pramuka City.
“Dibukanya cabang di Green Pramuka City merupakan bagian dari target pengembangan jaringan kantor cabang. Hingga akhir tahun 2017, BTN menargetkan membuka 41 kantor cabang pembantu dan 22 kantor kas baru,” tutur Muhammad Faiz, Kepala Cabang BTN Kelapa Gading Square Senin (30/10).
Eddy Hartono, Komisaris PT Duta Paramindo Sejahtera pengembang Green Pramuka City menyatakan terima kasihnya kepada BTN yang telah melibatkan Green Pramuka City sebagai bagian pengembangan jaringan kantor cabang BTN di Jabodetabek.
“Tentu kami senang dengan kerjasama ini, artinya bank sekelas BTN yang memimpin di sektor kredit properti pun percaya dengan kredibilitas hunian Green Pramuka dengan konsep one stop living merupakan pasar yang besar bagi industri perbankan,” ujarnya.
Kerjasama BTN dan Green Pramuka, lanjutnya, sangat tepat mengingat hingga akhir tahun ini Green Pramuka akan membukukan kenaikan penjualan yang cukup signifikan. Kenaikan ini bertolak belakang dengan penjualan sepanjang dua tahun lalu yang sangat lemah.
Menurut Muhammad Faiz, target tinggi Green Pramuka City seiring dengan target penambahan kantor jaringan BTN sampai akhir tahun 2017 yang merupakan bagian dari perampungan rencana bisnis bank (RBB).
Baca Juga
Adapun yang menjadi target sasaran BTN tersebut adalah ibukota provinsi dan kabupaten kota yang berpotensi memiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) yang besar, juga mampu membeli ataupun menambah pertumbuhan jumlah KPR baik yang subsidi ataupun non subsidi.
Hal tersebut dijadikan target karena dapat memberi keuntungan besar kepada bank juga dapat melayani nasabah dan mampu memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah. Hal tersebut terlihat pada bagaimana BTN tidak hanya mengembangkan konvensional channel tapi juga mengembangkan digital channel yang terus mengalami penyempurnaan.
Bahkan baru-baru ini BTN akan meluncurkan pemakaian QRP yang mana akan lebih menguntungkan dari pada pemakaian EDC. Rencananya akan diluncurkan sebelum ulang tahun BTN atau sebelum 2017 ini berakhir. Saat ini BTN sedang menunggu izin dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kemudian pada kesemptan itu Muhammad Faiz juga menegaskan keoptimisannya terhadap realisasi pertumbuhan kredit yang meningkat sebab terdapat indikator baik pada permintaan kredit properti pada semester kedua ini. Hal tersebut terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Banten.