Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Masih Tinggi, PT Garam Nekat Serap Garam Rakyat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garam (Persero) mulai menyerap garam rakyat di tengah harga yang masih relatif tinggi dan menguntungkan petambak.
Petani memanen garam di desa Tanjakan, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (19/10)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di desa Tanjakan, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (19/10)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garam (Persero) mulai menyerap garam rakyat di tengah harga yang masih relatif tinggi dan menguntungkan petambak.

Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan perusahaan baru membeli garam dari petambak di Pamekasan sekitar 300 ton dengan harga di atas Rp1.000 per kg. Semula, BUMN itu berencana menyerap garam rakyat jika harga di tingkat petani di bawah Rp1.000 per kg (Bisnis, 18/9/2017).

"Bagi saya, ini tugas secara moral. Apalagi, PT Garam punya PMN [penyertaan modal negara]. Ini kewajiban bagi PT Garam membina lingkungan petani garam," katanya, Kamis (26/10/2017).

Ketua Satgas Penyerapan Garam Rakyat PT Garam (Persero) Indra Kurniawan mengatakan perusahaan membeli garam petambak saat harganya Rp1.950 per kg akhir September. Saat ini, harga komoditas itu di tingkat petani sudah naik lagi ke posisi Rp2.500 per kg sehingga PT Garam tidak leluasa menyerap garam rakyat.

"Lagipula, di beberapa lokasi sudah turun hujan, seperti Madura, sekitar Pantura, dan NTT. Petani menahan stok mereka sehingga otomatis harga garam merangkak naik lagi," jelasnya.

Menurut Indra, sulit bagi PT Garam merealisasikan target penyerapan garam rakyat 1 juta ton tahun ini jika melihat cuaca yang cenderung kemarau basah dan harga yang relatif tinggi.

"Kalaupun kami melakukan penyerapan, hanya di angka 1.000 ton. Volume 1.000 ton pun agak sulit karena harga tinggi," jelasnya.

Sekalipun PT Garam masih mengantongi dana PMN 2015 sekitar Rp200 miliar untuk membeli garam rakyat, perseroan tidak mudah merealisasikan. Pasalnya, dalam rencana bisnis saat pengajuan PMN, program penyerapan garam rakyat ditetapkan dengan asumsi harga garam di tingkat petani rata-rata Rp510 per kg.

Indra menuturkan PT Garam sedang mengusulkan penyesuaian agar penyerapan garam rakyat dapat dilakukan pada level harga Rp1.500 per kg. Menurut rencana, perusahaan pelat merah itu akan bergerak ke Sumenep kepulauan untuk membeli garam petambak mengingat stok di pantura telah habis. Di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan beberapa titik di NTT, petambak memang masih menyimpan stok garam, tetapi hanya mau melepas dengan harga tinggi Rp2.700 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper